Amalfi Coast Honeymoon (part 1) : Salerno atau Sorrento?

” Addio, Napoli.” ujarku dalam hati sambil memasukkan kunci apartemen Giovanna ke dalam mailbox apartemen. Kami berdua berat meninggalkan Naples yang walaupun hanya sebentar kami tinggali, namun meninggalkan banyak kenangan yang indah di benak kami. Sambil memanggul backpack, kami pun berangkat menuju Napoli Centrale untuk menumpang kereta menuju Salerno.

Ketika merencanakan perjalanan honey moon kali ini, saya memang sudah berniat untuk mengunjungi Amalfi Coast yang terkenal akan keindahan garis pantai dan kota-kota kecilnya yang indah seperti Ravello dan Positano. Namun hal yang masih membuat saya galau adalah dimana kami akan tinggal selama dua malam disana? Sorrento atau Salerno yang terletak di dua ujung yang berbeda? Umumnya turis lebih tertarik untuk tinggal di Sorrento yang indah dan merupakan salah satu tempat wisata yang populer di Italia Selatan. Namun seperti banyak tempat wisata yang populer, Sorrento terlalu touristy dan mahal. Sementara Salerno merupakan kota pelabuhan yang jauh dari turisme dan harganya lebih rendah dibanding Sorrento. Selain itu, Salerno juga terhubung rel kereta utama sehingga saya bisa langsung ke Roma dari Salerno (jika tinggal di Sorrento, maka kami harus naik kereta Circumvesuviana ke Naples dan pindah kereta trenitalia atau Italo ke Roma). Selain itu, naik bis dan ferry pun lebih sering jadwalnya dari Salerno.

Kereta Intercity dari Napoli Centrale pun melaju menuju Salerno. Semingguan di Italia, kami nyaris menggunakan kereta setiap hari dan saking seringnya kami pun sudah terbiasa mondar mandir stasiun kereta dan mengecek jadwal kereta lewat aplikasi Trenit!. Aplikasi ini sangat membantu untuk mengetahui jadwal dan juga letak peron tempat kereta akan berangkat. Dengan aplikasi ini, kami tidak perlu terburu-buru mampir ke stasiun untuk membeli tiket dan takut ketinggalan. Seperti saat ke Salerno ini, kami hanya mengecek jadwal kebrangkatan dan kemudian membeli tiket kereta yg waktunya terdekat dari saat kami sampai di Napoli Centrale. Hanya butuh 40 menit saja, kami pun sampai di Salerno.

Sesampainya di Salerno, kami semestinya dijemput oleh Luigi, pemilik B&B La Mela Salerno tempat kami menginap 3 hari ke depan. Namun karena terjadi miscommunication di antara saya dan Luigi, kami sampai di stasiun tanpa jemputan. untungnya letak B&B La Mela tidak jauh dari stasiun, hanya 10 menit berjalan, kami sampai di penginapan walaupun sempat nyasar karena penginapan ini terletak di sebuah gedung apartemen dan minim petunjuk letak. Untungnya seorang penjaga cafe mengantarkan kami menuju penginapan tersebut dan ternyata kami harus menekan tombol bicara di lantai bawah agar pintu dibukakan. B&B La Mela terletak di lantai 3 dan akhirnya kami pun sampai di pintu penginapan dimana seorang pria Italia berewokan menyambut kami. Luigi memberitahukan tata tertib penginapan kepada kami dan terus terang kami merasa seperti anak-anak dinasehati orang tua haha. Pantes aja Luigi agak ngambek ketika kami terlambat sampai di Salerno. Walaupun agak sensian, Luigi ternyata adalah host yang baik dan sangat peduli dengan kenyamanan kami.Kamar hotelnya sangat bersih dan nyaman. Ruang tamunya didesain secara minimalis sehingga nyaman untuk sekedar duduk-duduk santai.

 

Setelah menaruh tas dan beristirahat, saya pun segera berjalan-jalan keluar sementara si nyonya beristirahat di kamar. B&B La Mela terletak di seberang promenade atau jalan pinggir pantai. Di sekitaran promenade terdapat banyak restoran dan cafe yang murah sampai mahal. Saya menemukan toko kue dengan berbagai kue-kue ala Italia selatan seperti di Napoli dan dua buah Baba pun segera masuk ke perut dengan siraman Espresso yang kuat. Beberapa restoran menjual makanan gorengan seperti Suppli (bola nasi dengan keju), Arancini (bola nasi dengan daging), Calzone (pizza lipat) dan banyak makanan lain. Harganya murah dengan modal 3 euro kita sudah bisa membeli satu calzone dan satu minuman. Karena saya tergolong pelit, saya hanya membeli makanan dan untuk minuman saya memilih membeli wine sekarton di supermarket, lumayan ngirit tapi enak.

Saat malam datang, daerah promenade ini ramai dengan pengunjung karena adanya pasar malam. Pasar malam yang kebanyakan menjual baju ini mirip dengan pasar kaget ala Jakarta saat Car Free Day. Selain baju, ada juga yang menjual jagung bakar, minuman dan bahkan ada pertunjukan panggung boneka. Saya sempat menonton sebentar walau tidak paham apa ceritanya. Serasa nonton Wayang Potehi dengan bahasa Italia. Usai menonton panggung boneka ini saya pun pulang ke peraduan saya di B&B La Mela karena esok hari, kami akan berkelana di sepanjang Amalfi Coast.

So apa menariknya Salerno? hmm..sepertinya perlu satu artikel sendiri untuk membahas Salerno sebagai destinasi wisata. Ditunggu ya.

 

4 Comments

Leave a Reply