Goreme, Uchisar Castle : The Citadel of Cappadocia

Setelah mengunjungi Goreme Open Air Museum dan menghabiskan seporsi besar Testi Kebab dekat Otogar, saya segera berjalan ke Otogar untuk mencari dolmus menuju Uchisar. Tidak sulit menemukan dolmus tersebut. Saya menemukan beberapa dolmus yang sudah terparkir di Otogar dan siap mengangkut penumpang. Saya langsung naik ke dolmus yang sudah dipenuhi beberapa penumpang. Dolmus menuju Uchisar ini ukurannya lebih besar dari yang pernah saya tumpangi di Fethiye dan ada kondektur yang menarik ongkos dari tiap penumpang. Saya membayar 2.5 Lira untuk menuju Uchisar Castle. Dari jauh Uchisar Castle sudah terlihat. Sebenarnya jarak Goreme dan Uchisar Castle hanya 5 kilometer saja dan jarak yang tidak seberapa jauh ini bisa menjadi jalur trekking yang cukup menyenangkan di pagi hari. Kita juga bisa mengunjungi Uchisar dari Goreme dengan menggunakan sepeda motor yang disewakan di dekat Otogar. Naik motor di sekitaran Goreme cukup menyenangkan dan aman. Pemandangan indah dan jalan yang mulus serta sepi menjadi daya tarik sendiri untuk berkendara di tempat ini.

Setelah 20 menitan di dolmus, sopir menghentikan dolmusnya dan menunjuk ke seberang jalan sambil berkata ” Uchisar Kale”. Tampaknya dolmus tidak berhenti di depan Uchisar Castle tapi berhenti di tepi jalan. Saya harus berjalan sekitar 1 km menuju Uchisar. Cuaca yang cerah dan langit yang biru membuat perjalanan saya menyenangkan. Sesekali saya berpapasan dengan para pedagang kaki lima yang berpakaian ala salah satu suku di Turki. Ada juga pedagang yang dengan ramah mengajak saya mengunjungi toko karpetnya. Saya menolak dengan halus dengan alasan tidak bisa membawa karpet besar dengan backpack saya. Pedagang karpet ini pun tetap ramah dan mengajak saya ngobrol. Orang Turki rata-rata ramah dan suka ngobrol. Mereka sangat tertarik ketika saya mengatakan negara asal saya. ” Indonesia is the biggest muslim country.” demikian kata pedagang tersebut. Cukup bangga rasanya kalau ada yang tahu tentang negara kita.

10514749_10152483607703654_67432781683551978_n
Uchisar Castle
10561565_10152483608468654_6351562796941847065_n
Buah-buahan kering khas Turki
10403297_10152483608653654_8346181853685305074_n
Turkish Viagra,anyone?

10494821_10152483607948654_4196174166607038332_n 10441244_10152483608253654_7644491065425955826_n

Setelah berjalan sekitar 15 menit dan ngobrol dengan pedagang tersebut, saya pun sampai di Uchisar Castle. Uchisar Castle berdiri di depan saya bagai sebuah sarang tawon besar dengan lubang-lubang dan bendera Turki di puncaknya. Saya pun segera masuk dan membayar tiket sebesar 6 Lira.

10464271_10152483609298654_216207908311094433_n
View of Cappadocia
10365737_10152483610628654_303494804986015271_n
Rose Valley

10484996_10152483609113654_6184808398292055683_n 10502225_10152483610083654_4468813335756259613_n

Uchisar Castle merupakan benteng pertahanan yang dibangun oleh penduduk Cappadocia dari zaman Kekaisaran Byzantium. Benteng ini tidak seperti bangunan benteng eropa pada umumnya. Bentuknya lebih mirip bukit dengan lubang-lubang di sisinya yang merupakan kamar-kamar. Tentara Byzantium menggunakan benteng ini untuk mengawasi pergerakan musuhnya dari atas. Benteng yang tingginya 1350 meter dari atas permukaan laut ini memang memiliki posisi strategis sebagai menara pengintai. Konon, tentara Byzantium menggunakan kaca untuk memberikan sinyal bahaya jika pergerakan musuh mulai terlihat. Sinyal bahaya ini kemudian diteruskan sampai mencapai Constantinople. Dibawah Uchisar Castle juga terdapat terowongan yang dapat menghubungkan Uchisar dengan tempat-tempat lain di Cappadocia. Namun keberadaan terowongan ini masih belum ditemukan karena banyaknya bangunan atau terowongan yang sudah kolaps dimakan waktu.

10505330_10152483611338654_8999904887336596534_n
Ngaso sebentar 🙂
10489830_10152483612158654_4548896816627319942_n
View Uchisar dari puncak Uchisar Castle
10310654_10152483612453654_3150675262582104281_n
Kuburan dari zaman Kekaisaran Byzantium

10462469_10152483612813654_8544636465480018778_n 10524351_10152483612928654_7319504284749416717_n 10532547_10152483613413654_7314727329940428695_n 10556293_10152483613923654_2833658468404255494_n 10538046_10152483412683654_5090413067278449990_n 10492597_10152476806378654_4153256758412685868_n

Ketika mengunjungi benteng ini, saya harus menaiki tangga-tangga menuju puncak dari benteng. Kita tidak dapat mengunjungi kamar-kamar yang ada di sisi benteng tapi kita bisa langsung menuju puncaknya. Ketika sampai di puncak Uchisar Castle, saya sungguh senang. Pemandangan sekitar Goreme nampak terlihat tanpa halangan. Saya bisa melihat Love Valley dan Pigeon Valley nun jauh disana. Di puncak benteng ini juga tersedia teropong yang dapat digunakan jika ingin menikmati pemandangan lebih jauh. Ketika mengelilingi tempat ini, saya menemukan kafe kecil yang tak ada penjualnya. Saya beristirahat di bawah naungan atap batu dekat kafe ini. Bersembunyi sejenak dari matahari siang yang amat menyengat kulit sambil menikmati pemandangan lembah.

10376279_10152476805508654_4800183576398366249_n
Selfie dengan Bendera Turki

Puncak dari Uchisar Castle ditandai oleh sebuah bendera Turki yang berkibar-kibar. Saya menyempatkan diri berfoto disini dan iseng membuat video 360 dengan tongsis saya. Beberapa turis sempat terheran-heran melihat ulah saya dan ada juga yang berseru agar saya hati-hati.Maklum, saya berdiri diatas bebatuan yang tidak rata. Kalau saya jatuh,bisa langsung sampai ke parkiran tanpa nyawa haha.

10501638_10152509056733654_5372241991253700703_n
Goreme Otogar

Puas mengunjungi Uchisar Castle, saya pun segera kembali ke hostel untuk bersiap melanjutkan perjalanan dengan bis malam menuju Istanbul. Saya pun menghabiskan waktu dengan makan pide di restoran seberang Otogar dan membeli baju khas Goreme untuk mama tercinta di kios cinderamata. Makanan dan oleh-oleh di Goreme sedikit lebih mahal dari tempat-tempat lain di Turki. Pide dengan telur saja harganya 14 Lira (termasuk Cay). Puas mengisi perut, saya segera ke Otogar dan saya bertemu dengan Fahira dan Syahkira, turis asal Malaysia yang saya kenal di Fethiye. Mereka ternyata baru saja selesai menyusuri Red Tour dengan menyewa motor. Sibuk ngobrol dan bertukar pengalaman, nyaris saja kita ditinggal oleh bis Kamil Koc. Nah ini perlu diperhatikan jika kita berpergian dengan bis di Turki. Kita perlu bertanya bis mana yang akan kita naiki dan jangan ragu untuk bertanya berkali-kali sampai ke sopirnya kalau perlu. Awalnya kami bertanya dimana bis menuju Istanbul namun kita diminta menunggu dan bis yang ada di depan kami itu tujuannya ke Pamukkale. Setelah menunggu beberapa saat dan bis tersebut hampir berangkat, Fahirah bertanya ke penjual tiket dimana bis kami, dengan santainya penjaga bis tersebut menunjuk ke bis yang hampir berangkat tersebut. Kami kaget dan segera berlari dan menghentikan bis. Untung saja Fahirah bertanya lagi, kalau tidak kami bisa ketinggalan bis. Ketika kami naik bis tersebut, sebagian besar penumpang berkata bis ini menuju Pamukkale. Saya pun sempat merasa was-was namun akhirnya bis tersebut berhenti di Nevshehir dan penumpang yang menuju Istanbul berganti bis. Ahh..akhirnya saya bisa tenang karena berada di bis yang tepat. Istanbul here I come…

How to get here : Naik dolmus dari Otogar (5Lira pp)

Price of admission : 6 Lira

Opening hours :  08:00-20:15

 

4 Comments

Leave a Reply