Stranded in Istanbul (Part 3): Saying Good Bye to Hagia Sophia
“Siapa ya si Cingiz itu? Kata si penjual magnet kulkas, dia itu terkenal di Jepang. Sampe manajer Seven Hills Restaurant aja ngasih diskon buat kita…
“Siapa ya si Cingiz itu? Kata si penjual magnet kulkas, dia itu terkenal di Jepang. Sampe manajer Seven Hills Restaurant aja ngasih diskon buat kita…
Okay, We got full day in Istanbul today. Mau ngapain ya? Ah tentu saja banyak yang bisa kami lakukan di kota dua benua ini. Pertama-tama…
Terdampar di suatu tempat karena ketinggalan pesawat biasanya pasti membuat bete dan merusak mood traveling. Namun, kami di Istanbul dan tiada alasan untuk bete apalagi…
Pagi buta kami dijemput oleh seorang sopir bertubuh tinggi besar brewokan yang dipanggil oleh Temo untuk mengantar kami menuju airport. “Safe flight and I wish…
Berada di bawah naungan sinar mentari Tbilisi yang ganas membuat keringat saya mengucur deras dan rasa haus pun segera mendera. Memang asyik berjalan-jalan di Tbilisi…
Tinggal di sekitaran Rustaveli Avenue memberikan kesan yang sangat berbeda dengan kawasan Old Town. Bangunan-bangunan besar yang masih memiliki kesan bangunan Soviet berdiri berdampingan dengan…
Kembali ke hotel dengan tertatih-tatih karena keseleo sungguh membuat saya sangat kecewa. Bagaimana tidak, saya sudah merencanakan perjalanan ke Kazbegi selama berbulan-bulan dan niat saya…
Udara dingin menyambut pagi kami di Kazbegi. Udara yang bikin tidur nyenyak semalaman dan mager ini sempat menghalangi kami bangun pagi (maksudku pagi itu jam…
Sampai di Kazbegi, kami baru menyadari betapa kecilnya kota ini. Sebagian besar perumahan di desa ini merupakan penginapan atau hotel dengan pusat kota yang ditandai…
Tas sudah dibereskan.Kami sudah mandi. Sarapan pun sudah kami nikmati. Tiba saatnya kami meninggalkan Tbilisi untuk tujuan kami selanjutnya yaitu Kazbegi. Kazbegi adalah nama desa…