Athena

Poseidon VS Athena : Kisah Asal Mula Kota Athena

Artikel-artikel diblog ini memiliki afiliasi dengan situs-situs sponsor dan jika anda mengunjungi situs tersebut, penulis akan mendapatkan pemasukan dari situs tersebut.

Konon Athens yang sekarang dulunya bernama Cecropian, berdasarkan nama seorang raja yang separoh reptil separoh manusia (entah korban pesugihan ato apa, jangan Tanya saya pun ga paham). Kota yang terletak di daerah Itaca ini sudah menjadi pusat perhatian para dewa yang meramalkan kota ini akan menjadi besar namanya suatu hari. Poseidon yang rakus kehormatan langsung curi start untuk menanamkan pengaruhnya di kota ini. “Penduduk Cecropians, sembahlah daku dan jadikanlah kota ini dibawah perlindunganku. Aku akan membuat kota ini kuat secara maritim. Jalesveva Jayamahe! Nelayanmu akan selalu membawa ikan dan usaha ikan sardenmu akan makmur. Kapal-kapalmu akan merajai lautan dan menaklukkan kota-kota lain. Sebagai DP aku akan memberikanmu ini!” teriak Poseidon sambil menikam bumi dengan Trisula saktinya. JEGERRRRR!!!! Sebuah sumber air meluap keluar dari bekas tikaman trisula dan penduduk Athens kemudian mencicipi air yang ternyata asin tersebut.

Pertarungan Poseidon Vs Athena

Athena, sang dewi Kebijaksanaan, tiba-tiba muncul dan berkata, “ Sebentar…sebelum kalian menamai kota ini dengan sebutan Poseidonia yang mirip taman bermain anak-anak itu, dengar dulu tawaranku. Saya, Athena, sang dewi kebijaksanaan dan perang, akan memberkati kota ini dengan kebijaksanaan dan kuasa. Kota ini akan menjadi pusat peradaban dunia dilengkap dengan internet (dimasa depan), penduduknya akan cerdas dan banyak yang memikirkan tentang hakekat hidup di pinggir jalan, pemikiran mereka akan ditulis di buku-buku yang dijual di gerai toko buku besar di dunia, kisah ksatria-ksatriaku akan dibikin komik yang bikin anak-anak tahun 90an gagal move on. Sebagai DP, aku akan memberikanmu ini!” ujar Athena sambil melambaikan tangannya ke arah bumi. Sebuah tunas tiba-tiba tumbuh menjadi pohon zaitun yang besar dan rimbun. “ Pohon ini adalah pohon zaitun. Kalian bisa menggunakan setiap bagian pohon ini untuk keperluanmu. Buahnya bisa kau makan, minyaknya bisa menerangi rumahmu kala malam dan menghaluskan kulitmu.Jauh lebih berguna dari pada sumber air asin buatan omku yang bisa kalian buat sendiri dengan pompa Sanyo.”

Pohon Zaitun di Acropolis

Para penduduk pun kemudian mengadakan voting. Para pria cenderung memilih Poseidon karena mereka sebagian besar bekerja sebagai nelayan sedangkan para wanita cenderung memilih Athena karena mereka sering berada di rumah dan zaitun sangat membantu mereka.Karena jumlah penduduk wanita lebih banyak, akhirnya Athena menang voting. Poseidon tiba-tiba murka dan tidak mau terima hasil pemilu yang jurdil itu. “ Pemilu ini tidak adil! Sudahlah mari kita selesaikan dengan jantan saja.” Katanya sambil mengacungkan trisulanya kearah Athena disertai ledakan ombak dibelakangnya. Athena yang cerdas dan kuat langsung menyanggupi ajakan duel Poseidon. Tombak buatan Metis,ibunya di tangan kanan, perisai Aegis yang sudah diupgrade dengan kepala Medusa oleh Hephaestus siap menemani Athena untuk berduel. Duel kedua dewa level Olympus ini sepertinya tak terelakkan lagi.

Poseidon memanggil hewan-hewan buas dari laut seperti Kraken, Scylla dan monster gede di film Aquaman untuk bertempur bersama. Athena memanggil Seiya dan kedua belas ksatria Zodiac untuk membelanya. Semua siap dalam posisi tempur sampai tiba-tiba geledek menyambar di tengah kedua dewa ini. JEGERRRRRR!!!! “ENOUGH!!!” teriak Zeus yang mendarat di bumi ala Thor di film Avengers: Infinity War. “Jangan berantem! Mari kita selesaikan di Olympus baik-baik. Zeus pun kemudian membawa kedua dewa tersebut untuk mediasi di Olympus. Kedua belas dewa dan dewi Olympus kemudian mengadakan voting. Zeus yang netral tidak memiliki hak suara. Lagi-lagi kejadian di bumi berulang kembali. Dewa-dewa memilih Poseidon sedangkan dewi-dewi memilih Athena. Namun karena Zeus netral, Poseidon kalah satu suara. Poseidon kali ini mengaku kalah dan ga berani ngamuk karena takut disambit geledek sama Zeus. Athena pun dengan puas kembali ke kotanya dan penduduk kota menamai kota ini ATHENA.

Kuil Parthenon

Akropolis Athena merupakan pusat religi kota Athena. Di puncak bukit batu ini, didirikan Kuil Parthenon yang dulu menyimpan patung Athena yang dipahat oleh Phidias, pemahat paling terkenal di Yunani saat itu. Kuil ini sempat mengalami kerusakan saat Bangsa Persia menyerbu Athens setelah Leonidas dan 300 pasukan berani matinya gagal menahan laju pasukan Persia, dan terkena ledakan mesiu saat pertempuran pasukan Venesia dengan tentara Turki. Jika anda mengunjungi Akropolis, selain Kuil Athena, anda juga akan mengunjungi kuil Erecthion, Bangunan ini terkenal dengan bagian belakangnya yang disangga oleh patung wanita (caryatids) sebagai tiangnya. Patung Caryatids ini sampai sekarang masih menjadi topik kontroversial di Yunani. Lord Elgin, seorang bangsawan dari Inggris, memanfaatkan situasi politik yang tidak stabil di Yunani memboyong salah satu dari patung Caryatids ke Museum London. Pemerintah Yunani sampai sekarang terus berusaha mendapatkan kembali patung Caryatid tersebut. Sekarang 5 dari 6 patung Caryatids yang asli dipamerkan di Museum Akropolis. Patung Caryatids yang ada di Erecthion sekarang adalah replika dari aslinya.

Poseidon pulang dari Olympus dengan hai yang dongkol dan emosi tak berkesudahan. Dirinya merasa dipercundangi oleh ponakannya yang licik itu. Sadar tidak bisa melawan keputusan voting para dewa, si dewa laut ngambek kepada penduduk Athena. Setiap perahu yang berlayar diporak-porandakan dengan ombaknya yang menggelora. “TENGGELAMKAN!” perintah si dewa laut yang lagi sensi itu. Penduduk Athena mulai ragu dan ketakutan lalu mereka mengirim pemimpin mereka ke Dephi untuk bertanya pada Oracle Apollo yang terkenal akan ramalannya itu.

“Untuk meredakan kemarahan laut, Athena harus melarang kaum wanita untuk ikut pemilu dan sebuah kuil harus dibangun untuk Poseidon.”

Penduduk Athena pun taat pada nasihat Oracle dan melarang kaum wanita untuk ikut campur dalam pemilu lagi. Sebuah Kuil yang megah di Cape Sounion dibangun untuk si dewa laut yang kemudian mereda amarahnya. Ciee ga ngambek lagi loh ceritanya. Beberapa generasi kemudian, salah satu anak dari Poseidon bernama Theseus pun berhasil menjadi Raja Athena. Semuanya tersenyum bahagia menatap matahari terbenam di Laut Aegea.

Leave a Reply