Artikel-artikel diblog ini memiliki afiliasi dengan situs-situs sponsor dan jika anda mengunjungi situs tersebut, penulis akan mendapatkan pemasukan dari situs tersebut.
Daerah pantai barat Turki yang membentang dari Fethiye sampai Antalya sekarang dikenal sebagai tempat dimana ribuan turis Eropa berburu sinar matahari dan menikmati keindahan pantai. Namun sebelum para turis manca negara sibuk membanjiri pantai-pantai ini sekarang, daerah yang di zaman Yunani kuno disebut Lycia ini telah dihuni oleh satu peradaban yang terancam oleh ancaman satu monster mengerikan. Monster yang mungkin membuat anda mengira saya sedang berada dalam pengaruh alcohol ketika menuliskan cerita ini. Monster yang berwujud singa, dengan kepala kambing yang muncul dari punggungnya, berekor ular berbisa dan dalam beberapa tulisan bahkan memiliki kepala naga. Lebih gila lagi, monster ini bisa memuntahkan api membara dari mulutnya seperti Godzilla. Monster ini adalah anak dari Typhoon, monster ganas yang pernah mengalahkan Zeus dan Echidna, ibu dari para monster di mitologi Yunani. Monster ini bernama Chimera. Makhluk jejadian ini mengamuk tanpa sebab dan meneror para penduduk di Lycia dan sibuk memanggang manusia dengan semburan api birunya. Para penduduk Lycia tak sanggup melawan dan hanya bisa berharap seorang pahlawan akan datang untuk melepaskan mereka dari amukan Chimera.
Adalah Belerophon, pangeran dari Kerajaan Korinthus yang digosipkan merupakan putra dari Poseidon, yang akan menjadi pahlawan kita kali ini. Konon Eurynome, ibu dari Bellerophon, terlibat cinta satu malam dengan Poseidon yang tiba-tiba masuk ke kamarnya menggantikan suaminya Glaucus yang sedang ngeronda malam. Hasil hubungan tak diduga tak disangka ini kemudian melahirkan seorang anak tampan macam Henry Cavill di Justice League versi Snyder (bukan yang cupu versi Josh Whedon) dan pandai bermain kuda. Bellerophon tumbuh besar suka berburu bersama adik dan ayahnya. Pada suatu hari terdengarlah kabar bahwa seekor kuda bersayap yang bernama Pegasus muncul di luar Korintus. Kuda bersayap yang merupakan anak hasil hubungan pemaksaan dari Poseidon kepada Medusa ini mengembara liar sendirian pasca ibunya dibunuh oleh Perseus. Penampakan kuda bersayap ini membuat Bellerophon penasaran dan dirinya pun berusaha untuk menangkap sang kuda. Namun setelah menghabiskan waktu berbulan-bulan, Belleropon tak bisa menundukkan sang kuda bersayap yang gesit dan liar. Hingga suatu saat, ketika dirinya ketiduran usai kejer-kejeran ala Kuch-kuch Hotahe dengan Pegasus, Athena menghampirinya dalam mimpi dan memberikan kekang emas untuk mengendalikan Pegasus. Singkat cerita, Bellerophon pun kini memiliki tunggangan kuda bersayap yang berlari cepat, putih dan suka makan wortel organic. Kehidupan pangeran Korintus ini nampaknya sempurna. Dirinya ganteng, dengan otot perut 8 pack, jago menunggang kuda sayap dan segalanya. Namun para dewi nasib tampaknya tidak begitu ramah kepada putra titipan Poseidon ini.
Pada suatu hari yang cerah dengan mentari yang bersinar indah, Bellerophon dan adiknya pergi berburu babi hutan. Rombongan Bellerophon terpisah dari adiknya dan ketika Bellerophon mendengar suara erangan dari balik semak-semak, pahlawan kita ini mengira seekor babi hutan tengah bersembunyi. Dilempakannya tombak perunggu kesayangannya ke arah suara tersebut dan suara teriakan sakratul maut pun terdengar. Bellerophon menghampiri ‘mangsanya’ namun ternyata yang ditombaknya barusan adalah adiknya sendiri yang tengah buang hajat. Suara babi hutan yang terdengar olehnya ternyata adalah suara adiknya ngeden.
Peristiwa pembunuhan saudara sedarah ini tidak dapat dimaafkan. Sesuai dengan nilai budaya Yunani kuno saat itu, Bellerophon harus diusir dari keluarganya dan hidup mengabdi sebagai budak seorang raja sampai raja tersebut bersedia menghapus dosanya. Bellerophon pun dikirim ke Mycenae, tempat raja Proetus berkuasa. Raja yang bijak namun sudah uzur ini memiliki istri muda sexy nan hot yang rada genit bernama ah sebut saja Mawar.. Tante Mawar tampaknya tak bisa menahan diri melihat sosok Henry Cavill eh Bellerophon yang tampak begitu jantan walau keringetan usai berkuda. Sang ratu menggodanya dan mengajaknya untuk berhubungan teman tapi mesra. Bellerophon kaget dan langsung menolak. “eh gile aje gue lagi nebus dosa gini diajakin bikin dosa lagi.” Katanya sambil pergi meninggalkan Mawar yang marah akibat ditolak mentah-mentah.Mawar yang tercoreng harga dirinya kemudian memfitnah Bellerophon dan mengatakan kepada suaminya Proetus, bahwa Bellerophon telah menggodanya dan melanggar hukum Xenia ( hukum keramahtamahan terhadap tamu dan tuan rumah). Proetus yang marah kemudian mengirim Bellerophon ke Lycia untuk menghadapi Chimera sebagai hukuman.
Bukannya hukuman yang dirasa oleh Bellerophon, dirinya malah merasa ini adalah waktunya untuk mencari keagungan diri. Chimera makhluk ganas tersebut telah meluluh-lantakkan Lycia dan jika dirinya berhasil membunuh sang makhluk mutasi genetik, maka dirinya akan setara dengan Perseus dan Hercules. Bellerophon pun kemudian menunggangi Pegasus dan terbang menuju wilayah Lycia. Bellerophon yang terbang lebih tinggi dari awan menikmati pemandangan garis Pantai Patara, tempat Apollo dilahirkan. Lembah Xanthos yang indah dan juga Butterfly Valley dekat Termessos (Fethiye sekarang) yang begitu menggoda untuk berenang. Sampai akhirnya, mata sang pahlawan menangkap bumbungan asap dari wilayah yang terbakar tak jauh dari Olympos sekarang.
Itu dia. Chimera. Makhluk yang kalo nongol di zaman modern mungkin bakal dikira hasil eksperimen ilmuwan stress atau kalau di suatu negeri bakalan dianggep kena azab, tampak sibuk menyemburkan api dan berpesta bbq daging manusia. Bellerophon dan Pegasus yang merupakan adik tirinya itu terbang melesat kearah sang monster. Awalnya Bellerophon menggunakan panah untuk melukai kepala kambing di badan Chimera namun Bellerophon yang mengambil jarak aman di udara gagal melukai kepala kambing tersebut. Chimera mengamuk dan memuntahkan api biru kearah Pegasus. Beruntung kuda terbang ini sangat gesit dan api biru Godzilla dari mulut Chimera tak berhasil melukainya. Bellerophon mengambil jarak yang lebih dekat dan panah sang pahlawan berhasil melukai kepala kambing Chimera yang sekarang lunglai tak bernyawa. Chimera yang ganas walau kehilangan kepala kambingnya tetap merupakan lawan yang tak bisa diremehkan. Beberapa kali, Bellerophon nyaris hangus, bahkan Pegasus yang putih suci tersebut pun terluka bakar. Beruntung bagi Bellerophon, sebelum memulai misi ini, dirinya telah diberi petunjuk oleh Athena. Bellerophon menggunakan tombak dengan ujung timah yang mudah meleleh. Bellerophon memancing Chimera untuk menyemburkan apinya dan dengan Gerakan ala emak2 naik motor yang tak terduga, Pegasus dan Bellerophon berkelit dan berhasi menempatkan diri di samping Chimera yang tengah memuntahkan api. Dengan sigap, Bellerophon melempar tombak berujung timah tersebut ke kerongkongan Chimera. Panas yang tinggi kemudian melelehkan timah tersebut dan Chimera tersedak oleh timah panas yang kemudian segera membeku ketika Chimera tak sanggup memuntahkan api. Chimera berguling-guling dan akhirnya tewas kehabisan nafas. Bellerophon pun kemudian memenggal kepala singa dan ekor ular Chimera dan kemudian terbang meninggalkan medan pertempuran mereka diiringi lagu Pegasus Fantasy. Konon sampai sekarang api abadi Chimera masih bisa kita lihat di Olympos, satu kota kuno di Turki sekarang yang terkenal dengan wisata api abadi, yah macam kayak kawah Ijen gitu.