Akrisius, raja Argos, pusing melintir karena tidak punya anak cowok untuk meneruskan tahtanya. Danae, putrinya yang semata wayang, walaupun cerdas dan baik hati tidak akan bisa diterima oleh rakyatnya. Akrisius yang sudah semakin tua kemudian mendapat ide untuk bertanya kepada Oracle di Delphi. Oracle alias peramal ajudan dewa Apollo dikenal sebagai sumber informasi paling akurat di jaman Yunani kuno, sayangnya beliau jarang ngomong to the point alias suka ngemeng gajelas. Maklum sang oracle adalah gadis ABG berusia 13 tahun yang setiap kali menjalani ritual ramalan selalu menghirup asap rempah bakaran yang membuatnya flying so high like a G6. Ketika Akrisius mampir ke Delphi dan bertanya kepada Oracle apakah dirinya akan memiliki anak laki-laki, jawaban sang oracle yang baru berumur 13 tahun tersebut adalah,
“Akrisius tidak akan memiliki anak laki-laki, namun cucunya akan membunuh Akrisius”
Mendengar omongan gaje berbau darah ini, Akrisius mohon pencerahan sang Oracle, namun sang oracle pergi sambil cekikikan bagai ABG di konser BTS. Mendengar ramalan mengerikan ini, Akrisius lalu pulang dan mengurung putrinya di kamar yang tertutup rapat. Akrisius melarang putrinya bertemu siapapun untuk mencegah sang putri memiliki keturunan yang akan membunuh sang kakek. Peristiwa dipingitnya Danae ini terdengar sampai gunung Olympus dan tentu saja menarik perhatian sang raja dewa paling gatel seantero mitologi Yunani.
“ Dikurung rapat dalam ruangan biar gada yang hamilin huh? Hold my beer..” kata Zeus sambil diam-diam kabur dari Olympus kala Hera sedang sibuk arisan dengan Osiris di Mesir. Zeus mengambil rupa seekor elang dan kemudian terbang mengelilingi Argos. Diamatinya istana raja Akrisius, dan benar saja tak ada hasil yang mengingkari usaha, Zeus menemukan celah di genteng istana Akrisius tepat di atas kamar sang putri jelita. Zeus memutar otak dan seperti petualangan-petualangan cintanya yang terdahulu, beliau memutuskan untuk mengambil rupa lain. Jadi sapi udah, jadi doppelgänger sudah, jadi angsa udah juga, so kali ini sesuai kondisi dan situasi, Zeus mengubah dirinya menjadi hujan emas. Yak hujan emas, anda ga salah baca. Tetesan air hujan emas masuk melalui celah genteng kamar Danae dan kemudian menyentuh Danae dengan segenap cinta dan kehangatan. Sang jelita kemudian hamil dan melahirkan seorang anak berambut emas bermata biru yang kemudian dinamakan Perseus yang kelak akan menaklukkan Medusa, sang monster berambut ular dengan tatapan mematikan.