Artikel-artikel diblog ini memiliki afiliasi dengan situs-situs sponsor dan jika anda mengunjungi situs tersebut, penulis akan mendapatkan pemasukan dari situs tersebut.
Sedang merencanakan wisata ke Istanbul? Bingung hendak kemana? Anda beruntung, saya sedang luang dan tangan gatel pengen nulis tentang tempat-tempat yang bisa anda jadikan base ketika mengunjungi Istanbul. Istanbul mungkin merupakan kota pertama yang akan anda kunjungi ketika mendarat di Turki. Jutaan turis mengunjungi mantan ibukota berbagai hegemoni kekuasaan dunia. Romawi, Byzantium sampai Ottoman pernah menempatkan Istanbul sebagai ibukota kekuasaan mereka. Sisa-sisa berbagai peradaban ini berpusat di satu kawasan yang dikenal dengan nama Sultanahmet.
Keuntungan Tinggal di Sultanahmet
Sultanahmet yang mengambil nama dari mesjid Sultanahmet (Blue Mosque) merupakan kawasan yang ramai dengan turis. Hampir semua blog atau travel video menyarankan untuk tinggal di kawasan Sultanahmet. Hal yang paling menguntungkan ketika anda tinggal di Sultanahmet adalah akses. Dimulai dari adanya akses bis HAVAIST dari bandara IST yang langsung menuju Sultanahmet Square, sampai anda hanya perlu berjalan kaki untuk mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah seperti Hagia Sophia, Blue Mosque, Istana Topkapi, dan lain-lain. Hampir semua bangunan bersejarah ini terletak berdekatan dan anda bisa menghemat ongkos jika tinggal disini. Kaki anda pegel karena kebannyakan jalan? Anda bisa menumpang Tram 1 (Baciglar-Kabatas) yang bisa membawa anda ke Grand Bazaar, Eminonu, sampai ke Kabatas untuk menuju Taksim Square. Jika anda ingin pergi ke airport IST,anda tinggal menumpang bis HAVAIST yang terparkir dekat Sultanahmet Square. Jika anda pertama kali mengunjungi Istanbul maka tinggal di Sultanahmet merupakan pilihan yang tepat.
Kekurangan Tinggal di Sultanahmet
Layaknya kawasan tempat wisata, Sultanahmet terkesan touristy banget. Kemana pun anda berjalan, anda bisa menemukan berbagai restoran dari berbagai bangsa. Entah itu Chinese food, Japanese Food sampai berbagai gerai fast food internasional tersedia disini. Hampir semua pemilik toko bisa berbahasa Inggris dan anda terkesan berada di semacam theme park khusus turis daripada kota di Turki yang orisinil. Don’t get me wrong, saya tidak anti makanan dan gerai fast food internasional tapi saya ke berpergian untuk sesuatu yang memiliki selera lokal dan otentik, bukan sesuatu yang bisa saya temukan ketika saya mampir di mal Citraland atau Central Park, Jakarta. Selain itu, karena ramainya turis yang tinggal di tempat ini, efek buruk mass tourism pun bermunculan. Harga penginapan cenderung lebih mahal, harga makanan juga lebih mahal dan rasanya kurang enak dibanding daerah lain karena restoran cenderung menjual ke turis bukan penduduk lokal yang lebih tahu selera. Seperti kawasan-kawasan lain di Istanbul, Sultanahmet relatif aman namun tetap waspada akan beberapa scam minuman (baca lebih lengkap di sini) atau copet di tram yang ramai. Bukan nakut-nakutin ya, tapi waspada itu penting, teman. Jika anda tipe yang suka party2, mendingan jauh-jauh dari sini karena Sultanahmet termasuk lame soal night club dll, mending nginep di Taksim jika anda suka ngedugem.
Penginapan yang disarankan
Sultanahmet memiliki buanyakkk hotel, hostel sampai apartemen Airbnb yang berjejalan di sekitaran Sultanahmet Square. Anda ga akan mendapati kesulitan untuk mencari penginapan yang sesuai budget. Buat traveler budget dan suka bertemu sesama traveler seperti saya, saya sarankan menginap di Cheers Hostel yang letaknya tak jauh dari stasiun tram Gulhane. Lokasi, staff dan sarapannya kualitas juara. Selain Cheers Hostel, anda juga bisa mencoba Antique Hostel yang terletak dekat Arasta Bazaar. Hostel ini merupakan hostel favorit turis Indonesia, dua kali saya menginap disini, selalu ketemu turis Indonesia yang kemudian menjadi teman saya.
Tempat Makan yang disarankan
Sorry, I can’t help you, buddy. Saya nyaris tak pernah makan di Sultanahmet selain sarapan di hostel atau nyobain simit dari abang-abang gerobak di Sultanahmet Square. Pengalaman beli kebab yang harganya dua kali lipat dari kebab di Sirkeci membuat saya malas makan di Sultanahmet. Lupakan saja kalau mau makan disini, kecuali anda punya duit lebih dan pengen keliatan keren di mata istri, contohnya saya yang ngajak istri makan di rooftop Seven Hills Restaurant yang rada mahal tapi pemandangannya luar biasa.
Kesimpulan
Jika anda pertama kali mengunjungi Istanbul, tinggallah di Sultanahmet untuk kemudahan akses ke tempat-tempat bersejarah di Istanbul, namun jauhi tempat ini jika anda tipe turis kere nan pelit serta suka selera lokal dan bukan tempat touristy (jangan tersinggung, saya lagi ngomongin diri sendiri), ape lo ape lo.