Van Kahvalti, Istanbul, Makanan Turki

Van Kahvalti Evi, Sarapan Heboh ala Turki

Setiap kali kami tinggal di tempat baru dalam perjalanan kami, selalu ada saja yang membangunkan kami di pagi hari. Dari bunyi bel gereja saat kami di Paris, suara desau sungai di Cesky Krumlov, atau suara burung camar yang terdengar samar-samar di Istanbul. Saya yang terbiasa bangun pagi terbangun oleh kicauan burung camar yang mengingatkan saya kembali kalau saya tak jauh dari Selat Bosphorus. Pantes banyak burung camar yang terbang ke sana kemari. Saya berjalan ke balkon apartemen Sule yang berhadapan dengan kawasan perumahan. Beberapa burung camar terbang rendah dan terkadang mampir bertengger di atap. Angin laut bertiup sejuk menghibur diriku yang sadar bahwa ini hari terakhirku di Istanbul.

Ruang tamu Sule yang cozy
Haydarpasha

Setelah bersiap dan membereskan tas kami, kami berangkat mencari sarapan pagi. Kali ini kami ingin nyobain Kahvalti alias sarapan pagi khas Turki dan tempat terbaik untuk mencicipi sarapan heboh ini adalah Van Kahvalti Evi di kawasan Cihangir, Istanbul kawasan Eropa. Untuk mencapai restoran ini, kami tinggal berjalan ke dermaga Kadikoy dan menumpang ferry menuju dermaga Karakoy. Dari dermaga Karakoy, kami kemudian menumpang tram T1 menuju halte Tophane. Sounds tiring? Not exactly. Istanbul adalah kota yang asik untuk berpetualang dengan kendaraan umum. Bayangkan anda bisa naik ferry sambil santai minum teh dengan pemandangan Selat Bosphorus yang indah lalu berjalan kaki di melewati rumah-rumah antik yang indah dan mengamati kehidupan penduduk lokal yang seru. Saya dan Si Nyonya menganggap rutinitas jalan kaki di Istanbul adalah rekreasi tersendiri.Setelah 40 menit meninggalkan apartemen Sule, kami pun sampai di Van Kahvalti Evi.

Van Kahvalti Evi

Van Kahvalti Evi adalah restoran yang jualan utamanya adalah sarapan pagi ala Turki. Mau tau seperti apa sarapan ala Turki? Jangan tertipu dengan terjemahan kata “Kahvalti” yang artinya “sebelum kopi”, sarapan ala Turki tidak seringan cemilan ngopi kita yang palingan cuma kue atau pisang goreng. Sarapan khas Turki adalah festival makanan dari roti, madu lengkap dengan sarangnya, krim susu, beberapa jenis keju, selai, buah zaitun, telur dadar, dan berbagai jenis makanan yang saya tidak tahu namanya. Yang jelas, ketika si abang Turki datang membawa beragam makanan di hadapan kami, mata si Nyonya langsung melek lebar bingung apakah kami bisa menghabiskan ini semua. Saya sendiri malah kesenangan melihat begitu banyak jenis makanan yang siap saya coba.

Konon, sarapan heboh ini asalnya dari desa Van yang berada di Turki bagian timur. Penduduk Van yang sebagian besar petani, suka menggunakan hasil bumi mereka yang beragam sebagai sarapan. Ditemani dengan seduhan teh hitam, sarapan Turki pun menjadi sempurna. Bagi kami yang biasanya cuma sarapan kopi dan roti, sarapan heboh macam ini merupakan suatu kesempatan langka. Saya pun dengan lahap (baca:rakus) mencoba berbagai selai manis dengan roti, mencampur keju dengan madu (kebiasaan yang saya pelajari dari Kars), mengaduk telur dadar dan mencampurnya dengan roti. Ah begitu banyak variasi makanan yang bisa kami coba. Teh hitam ala Turki pun terus dituang oleh si abang yang tak bosan-bosan lewat meja kami. Terus terang,awalnya kami excited menghadapi begitu banyak makanan,namun karena makanannya yang kebanyakan, kecepatan makan kami kemudian mulai melambat. Muka si Nyonya pun mulai terlihat begah menghadapi begitu banyak makanan. Saya pun kehilangan gas setelah madu dan keju kesukaan saya habis. Akhirnya bendera putih pun kami kibarkan. Nyerah euy. Kami kemudian duduk santai dengan perut buncit sambil ngeteh. Ah puas banget sarapan kali ini.

Further information:

  1. Van Kahvalti Evi bertempat di Kilicali Pasa Mahalesi, Cihangir. Sekitar 5 menit jalan kaki dari Halte tram Tophane.
  2. Harga sarapan ala Turki bervariasi, kami mengambil paket berdua seharga 50 Lira yang sudah termasuk free flow tea.

Leave a Reply