Setelah mengunjungi Fener dan Balat, kami pun kemudian melanjutkan perjalanan kami menuju Cevahir Mall yang terletak tak jauh dari Metro Sisli. Mungkin anda bertanya-tanya kenapa kami mengunjungi mall bukannya tempat-tempat wisata lain. Well, alasannya simple. Hari ini adalah shopping day buat kami. Karena belanja oleh-oleh seperti buah-buahan kering dan Turkish Delight itu tidak cukup untuk kedua family kami, kami akan mengunjungi supermarket untuk membeli snack ala Turki.
Dari Balat, kami menumpang bis menuju Taksim Square. Bermodal Istanbulkart, semua jadi gampang. Cukup tap di mesin reader di pintu masuk bis dan langsung naik. Sekitar 10 menit, kami pun kemudian sampai di Taksim Square. Alun-alun luas yang sering dipakai untuk demonstrasi ini merupakan kawasan yang asyik untuk ngumpul dan nongkrong. Ada banyak restoran di sekitar alun-alun ini dan letaknya tak jauh dari Istiklal Street. Ah Istiklal Street. Dari pertama kali saya mengunjungi Istanbul pada tahun 2014, saya tidak pernah absen mengunjungi jalan yang selalu ramai dengan pengunjung ini. Nuansa ramai dan hangat serta tram merah yang seolah membelah keramaian pejalan kaki selalu ngangenin. Kami pun mampir sebentar untuk menyapa jalan yang sangat populer di Istanbul ini.
Seperti biasa, Istiklal Street masih ramai dan dipenuhi pengunjung namun ada sesuatu yang hilang. Suara lonceng dan deru mesin tram Nostaljik tidak lagi terdengar dan rel logam di tengah jalan tak lagi dilalui tram merah ini. Icon Istiklal Street ini sedang diistirahatkan karena adanya pengerjaan perbaikan jalan di Istiklal Street. Kami pun kemudian puas sekedar jalan-jalan dan berfoto dengan keramaian Istiklal Street yang melegenda itu.
Kami pun kemudian kembali ke tujuan kami semua yaitu Cevahir Mall. Cevahir Mall terletak di wilayah Sisli, Istanbul. Mall mewah dengan 6 lantai ini dapat diakses dengan mudah dari Jalur M2 Metro (Yenikapi-Haciosman). Dari stasiun Metro Taksim, kami hanya perlu naik metro dan berhenti dua stasiun sesudah Taksim yaitu Sisli. Setelah sampai di Sisli, kami tinggal mengikuti petunjuk arah menuju Cevahir Mall. Bagi penduduk Jakarta seperti kami yang tidak bisa lepas dari mall, mengunjungi mal di negara lain itu seperti kembali ke rutinitas akhir pekan kami di Indonesia, tentu dengan nuansa yang berbeda. Toko-toko kenamaan dengan desain mewah di Cevahir dan bahasa Turki yang diucapkan di mana-mana, menyadarkan kami kalau mall di Turki ini berbeda dari Central Park Mal Jakarta yang biasa kami kunjungi. Ada banyak tempat makan dan belanja di mall ini. Sayangnya, kami tidak punya banyak waktu dan kami hanya mampir ke Supermarket Migros. Migros merupakan supermarket yang paling populer di Turki. Nyaris di tiap kota di Turki ada cabang Migros dari yang berwujud minimarket yang bernama Migros Jet, sampai yang berwujud convenient store seperti Carrefour. Di Migros, kita bisa membeli banyak barang kebutuhan sehari-hari dan merupakan tempat ideal jika anda mau membeli snack seperti coklat, wafer, atau makanan ringan lain. Harganya pun murah meriah. Saking murahnya, si Nyonya kalap dan membeli banyak wafer dan coklat sebagai oleh-oleh kami untuk keluarga di rumah.
Usai mengunjungi Cevahir Mal, kami pun kemudian menumpang Metro menuju stasiun Halic untuk kembali ke Eminonu. Tentu saja mumpung lewat,kami pun mampir ke Spice Bazaar untuk membeli buah-buahan kering favorit saya. Oh iya, jika anda mengunjungi Turki, jangan lupa beli Incir (buah ara) kering yang rasanya luar biasa enak. Sungguh enak banget dan bikin kangen Turki selalu. Kami tidak menghabiskan banyak waktu di Spice Bazaar yang kala itu sudah mulai sepi. Banyak toko-toko yang mulai tutup karena senja pun telah tiba. Kami pun kemudian menumpang kapal Ferry menuju Kadikoy, kembali ke Apartemen Sule untuk beristirahat.
[…] gurukelana.com […]