Pagi ini menandakan hari terakhir kami di Praha. Terbangun di pagi buta, saya pun pergi mengunjungi Charles Bridge terakhir kalinya. Rasa penasaran ingin menikmati Charles Bridge tanpa keramaian membuat saya mengabaikan dinginnya pagi dan rasa kantuk yang masih mendera. Si Nyonya masih pulas tertidur sementara saya beranjak keluar dari apartemen Anicka. Tram no 22 segera membawa saya ke halte Karlovo Namesti, sekitar 5 menit jalan kaki dari Charles Bridge. Pagi di Charles Bridge memang relatif lebih sepi. Kerumunan orang yang biasa hinggap di jembatan bersejarah ini belum terlihat. Yang terlihat sekarang hanyalah beberapa pasang pengantin dengan fotografer merangkap pengarah gaya yang sibuk mengabadikan foto pre-wed mereka. Matahari pagi yang muncul perlahan menyinari jembatan dan Prague Castle dengan kehangatannya. Dari semua tempat yang saya kunjungi di Praha, mungkin jembatan inilah yang memberi kesan mendalam bagi saya. Jembatan batu dengan patung-patung yang indah ini mengingatkan saya pada jembatan Ponte Sant’ Angelo di Roma namun tentu saja lebih indah.
Usai mengucapkan selamat tinggal dengan Charles Bridge, saya pun kembali ke apartemen untuk menjemput si Nyonya yang sudah siap untuk jalan-jalan terakhir di kota Praha. Setelah menitipkan tas kami di apartemen Anicka, kami kemudian beranjak menuju tujuan kami selanjutnya yaitu Vysehrad Castle. Vysehrad Castle adalah nama kompleks istana yang terletak di sebuah bukit di sebelah kanan sungai Vltava. Kompleks istana yang lebih populer di kalangan turis lokal ini menyimpan banyak daya tarik yang tidak kalah dengan Prague Castle.
Vysehrad Castle awalnya dibangun oleh dinasti Premyslid sebagai kediaman mereka. Vysehrad Castle kemudian menjadi saingan Prague Castle untuk menjadi tempat tinggal raja-raja Bohemia sampai akhirnya Prague Castle menjadi kediaman tetap penguasa Praha. Bagi penduduk lokal Praha, Vysherad Castle lebih disukai dibandingkan dengan Prague Castle yang ramai dikunjungi oleh turis mancanegara. Selain lebih tenang, pemandangan dari Vysherad Castle juga tidak kalah indahnya.
Setelah menumpang dua kali tram dari apartemen Anicka, kami pun sampai di Vysherad Castle. Sebuah gerbang besar menyambut kami ke kompleks istana ini. Kompleks istana Vysehrad pagi itu sepi dan hanya ada beberapa orang yang datang berkunjung. Kami pun berjalan melalui taman yang rindang menuju pelataran atas istana. Belum masuk ke bagian istana, kami sudah terpukau oleh keindahan pemandangan dari pelatarannya. Pemandangan indah kota Praha dengan bangunannya yang beratap merah serta sungai Vltava terlihat begitu mempesona. Nah ini dia pemandangan yang ingin kami lihat dari Petrin Hill kemarin. Prague Castle pun terlihat nun jauh disana seolah berhadapan dengan kompleks istana tempat kami berada sekarang.
Setelah puas berfoto kami pun berjalan menuju kuburan. Hah kuburan? Yep, Vysehrad Castle ternyata juga memiliki kompleks kuburan yang cukup tua yaitu dari abad 19. Kompleks kuburan ini merupakan tempat peristirahatan terakhir banyak orang terkenal dari Praha terutama seniman dan sastrawan. Namun jangan khawatir jika mengunjungi kuburan ini, komplek kuburan ini tidak serem malah cenderung indah dan damai. Banyak nisan dihiasi dengan patung-patung indah yang dapat dinikmati oleh orang yang masih hidup atau tiada. Melewati kompleks kuburan, kami pun kemudian sampai di Basilica St Peter & Paul.
Basilica St Peter & Paul adalah gereja yang awalnya dibangun pada abad 11 oleh raja Vratislav II dengan gaya Romanesque, namun setelah terjadi berbagai renovasi akibat kebakaran dan alasan lainnya, sekarang bergaya Neo-Gothic. Gereja yang memiliki dua menara tinggi ini merupakan bangunan utama di kompleks gereja. Pada saat kami sampai, gereja ini masih belum buka sehingga kami harus berpuas hati dengan berfoto di depan gereja indah ini. Usai mengunjungi gereja, kami pun jalan-jalan sejenak di taman sekitar untuk menikmati udara segar yang jarang kami hirup di Jakarta. Sungguh segar bagi badan dan jiwa. Udara bersih, pemandangan indah, kekasih hati bersama apa lagi yang kurang? kriuuukkk….seketika perutku berbunyi. Rasa lapar mulai mendera dan kami pun kemudian berjalan turun menuju Dancing House.
Dancing House atau Tancici Dum dalam bahasa Ceko merupakan bangunan mahakarya Frank Gehry, arsitek yang terkenal dengan karya uniknya seperti Museum Guggenheim di Bilbao,Spanyol dan Museum of Pop Culture di Seattle, USA. Dua bangunan yang tampak seperti menari ini merupakan salah satu icon yang banyak mendapat perhatian para turis untuk berfoto. Jembatan di seberang bangunan ini ramai oleh turis yang ingin berfoto dengan bangunan unik ini. Tidak mau ketinggalan dengan turis-turis lain, kami pun bergabung mengabadikan kenangan dengan sang gedung penari.
Usai mengunjungi Dancing House, kami berjalan menuju kawasan Old Town untuk makan siang. Karena perut kami sudah sangat lapar, pilihan kami pun jatuh pada Subway. Sandwich yang biasa kami makan di Singapura dan Malaysia ini kemudian menjadi pilihan kami yang sudah tidak bisa menahan rasa lapar lagi. Usai menikmati Sandwich Subway, kami pun melanjutkan jalan kaki ke kawasan Old Town. Kali ini kami mampir ke U Pavouka, sebuah Krcma atau Medieval Tavern yang terkenal dengan konsep restoran abad pertengahan. U Pavouka adalah satu dari beberapa medieval Tavern yang ada di Praha. Restoran ini menyajikan menu abad pertengahan dan tentu saja bir ala Ceko yang nikmat. Tidak hanya menunya, tapi desain restorannya pun masih berkonsep abad pertengahan dengan meja kayu, ruangan gelap dengan lilin dan ornamen abad pertengahan seperti baju besi para ksatria. Restoran ini juga mengadakan acara historical fantasy show dimana pengunjung dapat menikmati makan malam dan bir sepuasnya sambil menyaksikan pertunjukan ala abad pertengahan.
Selesai mengunjungi U Pavouka, kami pun kemudian kembali ke apartemen Anicka untuk mengambil tas kami. Anicka sedang tidak ada di apartemen saat kami pergi, namun tidak menjadi masalah karena kami tetap bisa check out. Cukup tinggalkan kunci di kamar dan kami langsung pergi meninggalkan apartemen yang telah menjadi tempat kami tinggal selama 3 hari ini. Tram dan Metro pun membawa kami ke Terminal Bis Florenc, tempat kami menumpang bis menuju tujuan kami berikutnya Cesky Krumlov.