Motoran di Krabi dan Jajan di Krabi Night Market

Langit mendung menyambut kami di Krabi Town. Dengan memanggul backpack, kami berjalan keluar dari terminal bis Krabi mencari snack dan minuman. Si nyonya yang sudah kelaparan segera mampir ke toko terdekat untuk membeli minuman segar dan roti. Krabi tampak sepi dibandingkan dengan Phuket Town, tidak banyak orang lalu lalang di kawasan terminal dan letak terminal pun agak terpencil sehingga agak sulit untuk turis yang baru pertama kali mengunjungi terminal ini. Untungnya ada songtheaw putih yang siap mengantarkan penumpang menuju Krabi Town atau Ao Nang Beach.

Kami pun kemudian menumpang Song Theaw menuju pusat kota Krabi Town. Kendaraan sepupu jauh bemo ini kemudian mengangkut kami dan beberapa penduduk lokal menuju Krabi Town. Kota kecil yang merupakan salah satu andalan industri pariwisata Thailand selatan ini tidak sepopuler Bangkok atau Phuket. Kebanyakan turis hanya mengunjungi Krabi Town hanya sebagai batu loncatan untuk mengunjungi Ao Nang Beach dan Railey Beach. Krabi Town adalah kota yang relatif tenang dan tidak banyak yang bisa dilakukan di kota kecil ini selain beristirahat dan menikmati makanan yang harganya lebih murah dibanding dengan Ao Nang. Kami pun memilih untuk tinggal di Krabi Town karena lebih cost-friendly dan akses mudah menuju terminal bis.

Song Theaw putih kemudian memberhentikan kami di perempatan jalan yang ditandai oleh patung monyet yang memegang lampu lalu lintas. Ada 4 patung monyet di perempatan ini sehingga saya langsung menyebutnya “Perempatan Monyet”. The Guest Hotel, tempat kami menginap malam ini, terletak tak jauh dari Perempatan Monyet. Ketika check in, kami pun langsung menyewa motor untuk jalan-jalan di sekitaran Krabi. Hostel ini sangat bersih dan saking bersihnya, di dalam kamar disertakan lembaran peraturan dan daftar denda yang harus dibayar jika tamu mengotori barang-barang di kamar seperti seprei dan sarung bantal. Gile..sprei kotor aja mesti bayar 400 baht euy..

Di sekitaran Hostel terdapat supermarket, 711 dan yang paling penting adalah street food murah yang terletak tak jauh dari hostel. Seorang ibu-ibu Thai menjual Pad Thai, Nasi Ayam Basil dan berbagai masakan lainnya dengan harga yang terjangkau. Masakannya yang gurih dan nikmat mengobati rasa kangen saya terhadap Chinese food di tanah air, terutama di Krendang (nikmat deh..eh kok jadi ke Krendang).

Setelah motor siap, kami pun kemudian segera tancap gas menuju Ao Nang Beach. Dua tahun lalu saya pernah mengunjungi Krabi dan aktivitas yang paling saya nikmati disini adalah motoran di sekitar Krabi. Jalan yang diaspal mulus dan jauh dari macet, udara yang segar dan sesekali pemandangan bukit karst menghiasi kiri dan kanan jalan membuat motoran di Krabi sangat menyenangkan. Apalagi kalo motorannya sama kekasih hati, pasti berasa lebih asyik. Pelang jalan di Krabi juga jelas dan ditulis dalam aksara Thai dan latin sehingga kita tidak perlu takut nyasar di sini. Hanya dalam waktu setengah jam saja, kami sampai di Pantai Ao Nang.

Pantai Ao Nang terbentang memanjang dengan pasir putih yang bersih dan bukit Karst tampak mengambang di kejauhan. Pantai yang tidak seramai Patong Beach di Phuket ini memang masih menyisakan tempat tenang dan jauh dari hingar bingar turisme yang sepertinya sudah “merusak” pantai-pantai di Thailand seperti Pattaya dan Patong. Cukup gelar tikar dan duduk sambil menikmati pemandangan laut, anda sudah bisa menikmati suasana pantai yang indah. Jika anda bosan, anda bisa menumpang long tail boat menuju Railey Beach yang terletak di seberang Ao Nang Beach. Karena hari sudah sore, kami memutuskan untuk mengunjungi Railey Beach esok hari.

Setelah menghabiskan waktu berjalan-jalan sambil cuci mata di deretan toko-toko sepanjang jalan dekat pantai, kami pun kemudian melanjutkan perjalanan kami kembali ke Krabi Town. Di tengah perjalanan kami berpapasan dengan Supermarket Tesco Lotus dan memutuskan untuk mampir sebentar. Supermarket sekelas Carrefour ini adalah tempat ideal untuk berbelanja snack-snack Thailand yang kesohor itu. Baru sebentar saja mengunjungi tempat ini, tangan saya sudah memegang beberapa paket cumi panggang dan sekaleng bir Jerman. Harga di supermarket ini jauh lebih murah dari toko-toko snack di Krabi.

Sekembalinya di Krabi, matahari sudah turun dari takhtanya dan berganti dengan kegelapan malam. Saatnya berkunjung ke Krabi Night Market! Terletak tak jauh dari hostel kami, pasar yang hanya ada tiap Jumat hingga Minggu malam ini sudah mulai bergeliat dengan kios-kiosnya. Dari street food, pakaian sampai minuman beralkohol dalam bambu dijual di pasar ini. Buat teman-teman yang muslim jangan khawatir, banyak juga jajanan halal yang dijual oleh penduduk Thai muslim. Lihat saja penjualnya, jika mereka mengenakan jilbab maka bisa dipastikan makanannya halal. Maklum Thailand selatan dulunya adalah wilayah Kesultanan Pattani yang beragama Islam. Suasana pasar juga bertambah ramai dengan iringan musik hidup yang memainkan lagu Thailand yang ramai dan ceria. Kami pun sibuk mencicipi street food dari nasi basil, jus mangga, sampai bola-bola ubi goreng yang nikmat. Saya nyaris keselek saat mendengar lagu Tak Tun Tuang tiba-tiba dimainkan oleh band musik tersebut. Lagu yang “menghantui’ kami dari kantor di Indonesia ternyata juga mendatangi kami di Thailand. Ternyata lagu berirama Melayu ini laku juga di Thailand. Si Nyonya pun langsung ber-instastory untuk memberitahukan temannya yang suka mengganggu kami dengan lagu ini hahha.

Setelah berkeliling dan menclok sana sini mencoba cemilan-cemilan, kami pun kemudian berjalan kembali ke hostel. Perut kami penuh dengan makanan yang kami cicipi di pasar tadi. Harga murah dan porsi yang banyak membuat jalan-jalan di night market menjadi sangat menyenangkan. Sayang, kami cuma semalam saja di Krabi. Besok kami akan berangkat ke Hatyai yang merupakan tujuan terakhir kami di Thailand. Ah tampaknya kami akan tidur nyenyak malam ini.

Additional Info :

  1.  Harga sewa motor di Krabi berkisar dari 200-250 baht. Jika anda ingin menghemat ongkos, ketika sampai di Krabi Town pergilah ke restoran One to Ten di Terminal Bis Krabi dan menyewa motor disana. Anda bisa langsung naik motor ke penginapan tanpa naik Songtheaw putih lagi.

 

 

 

2 Comments

  1. Salam kenal mas, blognya sangat membantu hehe, mau nanya jadi mas nya pas udah sampi di krabi lansung pesan sewa motor yang tersedia di hotel tempat menginap atau sudah di booking terlebih dahulu ya? Boleh share kontak penyewaan motor di krabi, soalnya saya berencana mau motoran saja di krabi

    • Hi Efelin, saya lsg sewa tanpa booking di penginapan. Smua penginapan di Krabi ada penyewaan motor. Jangan khawatir ga dapet hehe. Klo Efelin ga bawa barang banyak,bisa sewa motor lsg di terminal bis Krabi. Ada penyewaan di restoran dalem terminal yg harganya sama kayak di hotel. Klo sewa di terminal enaknya ga usa naik tuktuk lagi buat ke penginapan dan sebaliknya.

Leave a Reply