Sepiring Kofte dan Misteri Istana Kekaisaran Byzantium

Saya amat jarang menulis review tentang restoran di lokasi wisata manapun yang pernah saya kunjungi. Bukannya ga suka makan, cuma saya memang tidak begitu “klik” dengan menulis food review. Kadang saya butuh waktu lama hanya untuk berpikir apa yang mau ditulis tentang makanan atau minuman di restoran yang walau enak tetap membuat saya bingung mau nulis apa. Namun kali ini saya membuat pengecualian, satu restoran di daerah Sultanahmet membuat saya pertama kali menulis review khusus suatu restoran.

Palatium Cafe and Restaurant adalah restoran Turki yang terletak tak jauh dari Blue Mosque dan Arasta Bazaar. Restoran yang berkonsep modern dengan makanan khas Turki dan western ini sekilas terlihat sama saja seperti restoran modern pada umumnya. Namun ternyata restoran ini menyimpan suatu daya tarik yang tidak ditemui di restoran2 lain di Istanbul. Restoran ini dibangun di atas  reruntuhan istana Magnaura yang merupakan bagian dari Great Palace of Constantinople dari zaman Romawi dan Byzantium. Menurut sejarah, sebelum penaklukan bangsa Ottoman, kawasan sekitar Sultanahmet merupakan kawasan istana Kekaisaran Byzantium yang didirikan oleh Kaisar Constantine Agung. Constantine membangun kompleks istananya yang megah dan penerus-penerus tahtanya melanjutkan pembangunan istana yang megah ini. Kompleks istana yang mencakup kawasan Blue Mosque dan sekitarnya ini memiliki akses langsung menuju Hagia Sophia dan Hippodrome. Sayangnya setelah penaklukan Constantinople oleh pasukan Perang Salib ke 4, bangunan istana ini terbengkalai dan keluarga kaisar pindah ke Istana Blachernae. Bangunan istana ini pun kemudian tidak terawat dan ketika Bangsa Ottoman tiba, bangunan istana ini diruntuhkan dan Blue Mosque pun dibangun di atas reruntuhan istana ini. Istana Kekaisaran Byzantium ini pun terlupakan oleh zaman, sampai para arkeolog menemukan lantai dengan mosaic-mosaik indah dari zaman Romawi di Arasta Bazaar yang terletak di samping Blue Mosque. Lantai mosaik ini merupakan sisa-sisa dari Great Palace of Constantinople yang kemudian oleh Pemerintah Turki didirikan sebuah museum untuk melindunginya yaitu Great Palace Mosaic Museum.

Restoran ini terletak tak jauh dari Antique Hostel, tempatku menginap saat mengunjungi Istanbul Juli 2016 lalu. Bermodal perut kosong dan rasa ingin tahu aku pun kemudian mampir dan memesan seporsi kofte khas Palatium. Bola-bola daging sapi panggang lezat ini kemudian datang disajikan dengan pilaf, roti, tomat bakar dan tentunya sekeranjang roti lagi. Rasanya mantap, dijamin kenyang dan harganya pun tidak mahal (standard restoran di Sultanahmet). Setelah kenyang menyantap kofte, aku pun kemudian meminta izin untuk melihat bangunan istana yang terletak di ruang bawah tanah restoran. Seorang pria Turki yang ramah kemudian menemaniku turun ke ruang bawah tanah yang gelap dan hanya diterangi sinar matahari senja yang bersinar melalui lantai kaca restoran. Setelah menuruni tangga besi, dan melalui suatu lorong yang gelap, aku pun sampai di suatu ruangan dengan kubah dan lengkungan-lengkungan khas Romawi. Pria itu menjelaskan tentang sejarah penemuan istana ini. Mirip dengan kisah para arkeolog yang tidak sengaja menemukan lantai mosaik tersebut, pemilik restoran Palatium juga menemukan  bagian istana Magnaura secara tidak sengaja. Ketika sedang mengadakan renovasi bangunan restorannya, pemilik restoran ini menemukan ruang di bawah fondasi restorannya dan sejak saat itu bermodal uang sendiri, dia mengadakan ekskavasi untuk menyingkirkan tanah dan bebatuan yang telah berada disana selama ribuan tahun. Tentu saja, sang pemilik tidak serta merta mengadakan ekskavasi begitu saja, dengan supervisi arkeolog dan birokrasi yang rumit, akhirnya mereka berhasil mengekskavasi bangunan istana yang terletak di bawah restorannya.  Setelah berada selama 10 menit aku kemudian menyadari sesuatu, ternyata ruangan ini masih belum selesai diekskavasi. Ada lorong yang masih tertimbun oleh tanah dan beberapa lorong lain bahkan tertutup oleh bata. Ketika menanyakan  tentang kenapa ekskavasi tidak dilanjutkan, pria ini menjelaskan bahwa mereka terbentur izin pemerintah dan tentu saja tanah tersebut bukan milik mereka. Menurut pria ini, lorong ini dapat mencapai Laut Marmara karena  Istana Magnaura ,yang dulunya merupakan tempat para tamu kekaisaran tinggal, memiliki koridor yang luas. Bangunan seperti ini banyak terdapat di Istanbul dan pemerintah Turki tidak punya banyak dana untuk mengekskavasi semua bangunan ini.

Puas berjalan-jalan di “istana” aku pun pamitan dan kembali ke Antique Hostel sambil merenung. Hmm..letak Palatium Restaurant sejajar dengan Antique Hostel, kalau begitu selama dua malam ini aku tidur di atas Istana Magnaura dong? Luar biasa memang Turki. Begitu banyak peninggalan sejarah yang ada di negeri ini. Semoga di masa depan akan banyak penemuan sejarah lagi..Eh bukannya ini tentang review restoran? Ah sudalah..I am truly a lousy food writer haha.

Things to know:

  1. Palatium Cafe & Restaurant terdapat di seberang 4 Seasons Hotel di Sultanahmet.
  2. Anda dapat mengunjungi reruntuhan istana ini gratis dengan tanpa dipungut bayaran apapun. Saya memilih makan disini karena memang lapar n ga enakan aja he3.

 

 

 

6 Comments

        • Milik dari restoran tapi dalam supervisi pemerintah. Yg punya modal ndiri buat ekskavasi n izin. Konon, ini istana klo diterusin bisa sampe luas banget,cuma ga bs diekskavasi soalnya kebentur sama fondasi bangunan lain. Di Istanbul banyak cerita penemuan kayak gini, ada toko karpet yg nemu tempat penampungan air zaman romawi,di pasar sebelah Blue Mosque malah ketemu pelataran istana lengkap sama mosaic2nya. Klo kuburan ini lebih lazim lagi hahhaa

Leave a Reply