Istanbul terkenal di dunia sebagai kota kaya sejarah yang terletak di antara dua benua. Selat Bosphorus terbentang memisahkan bagian Asia dan Eropa Istanbul menawarkan pemandangan indah yang tak terlupakan bagi pengunjung yang berjalan-jalan di atas jembatan Galata. Namun sebenarnya ada tempat lain dimana kita bisa menikmati pemandangan indah Selat Bosphorus di sekitar Galata. Tempat itu adalah Buyuk Valide Han.
Buyuk Valide Han adalah bangunan penginapan khas Ottoman yang dibangun pada abad ke 17 untuk menampung para pedagang dari Jalur Sutra.Istanbul kala itu terkenal sebagai titik paling akhir dari Jalur Sutera yang membentang dari negeri Tiongkok.Istanbul sebagai titik terakhir menjadi pusat perdagangan rempah dan komoditi lainnya yang kemudian dijual ke Eropa. Buyuk Valide Han menjadi tempat persinggahan dari para pedagang sebelum kembali lagi ke Jalur Sutera. Dengan berjalannya waktu dan menurunnya perdagangan di Jalur Sutera, Buyuk Valide Han pun kemudian beralih fungsi menjadi pasar dan tempat tukang besi. Buyuk Valide Han sekarang terletak di belakang Spice Bazaar tersembunyi di belakang keramaian toko-toko dan jalan-jalan selasar.
Bagian paling menarik dari Buyuk Valide Han bagi kebanyakan muda-mudi Istanbul dan para turis sekarang bukanlah ruang-ruang penginapan yang sekarang berfungsi sebagai toko tukang besi, melainkan atapnya. Buyuk Valide Han mungkin terlihat kumuh namun bagian atapnya merupakan tempat terbaik untuk menikmati pemandangan Selat Bosphorus. Atap Buyuk Valide yang pernah menjadi setting film James Bond “SkyFall” ini sering dikunjungi muda-mudi kekinian yang ingin mengabadikan foto mereka di sini. Atap dengan kubah-kubah ini memiliki akses langsung pemandangan jembatan Galata yang terbentang diatas Selat Bosphorus dan Mesjid Rustempasha yang berdiri anggun di sekitar Eminonu.
Ketika aku mengunjungi tempat ini, kondisi pasar sedang sepi karena saat itu adalah hari minggu. Bermodal GPS, aku menyusuri jalan di belakang Spice Bazaar melewati toko-toko yang tutup. Sempat bingung karena tidak menemukan akses masuk padahal sinyal GPS sudah menandakan sampai, aku pun melihat ke sekeliling dan menemukan sebuah gerbang tua besar yang tertutup. Now, how do I come in? Mengintip ke dalam pintu kecil yang terkunci, aku melihat seorang kakek yang kebetulan sedang duduk sambil merokok. Kakek ini menyadari kehadiranku dan sepasang muda-mudi lokal yang juga ingin mengunjungi atap Buyuk Valide Han. Kakek ini kemudian menghampiri kami dan dengan bahasa Turki dia menawarkan untuk membuka pintu dengan imbalan 5 lira per orang. Setelah setuju untuk membayar, kami pun dibukakan pintu dan diminta berjalan dan naik ke lantai dua.
Berjalan di dalam Buyuk Valide Han yang sedang tutup merupakan pengalaman yang cukup unik. Bangunan tua yang terkesan kumuh dan tidak terawat namun masih menyiratkan arsitektur khas Ottoman yang indah kami lalui dengan perlahan. Sang kakek tidak mendampingi kami sehingga kami harus mencari sendiri tangga menuju ke atap. Setelah mencari-cari tangga di antara toko-toko yang tutup, aku kemudian menemukan tangga menuju ke atap.
Setelah menaiki tangga, aku sampai di atap Buyuk Valide Han. Tanpa sadar, aku berkata ” behh gilee” saking kagumnya dengan pemandangan di sini. Aku berjalan diantara kubah-kubah kecil menuju kubah terakhir di ujung yang merupakan tempat terbaik untuk berfoto. Suara burung laut dan angin yang bertiup menambah suasana pemandangan menjadi lebih indah. Setelah menyetel action camera, aku pun mengambil foto diri di atas kubah dengan latar pemandangan Selat Bosphorus.Tak menunggu lama, pasangan muda-mudi yang datang bersamaku bergabung. Kami pun bergantian berfoto di tempat ini. Sungguh tempat ini merupakan tempat terbaik untuk menikmati pemandangan yang indah yang hanya ada di Istanbul . Setelah puas berfoto, aku pun berjalan meninggalkan penginapan tua khas Ottoman ini menuju lokasi berfoto dahsyat lainnya.