Suatu Pagi di Harem Sang Sultan Ottoman

Terbangun di hostel yang sepi bukanlah hal yang baru untukku. Aku terbangun di kamar hostel yang berkapasitas 4 orang ini sendirian. Yang membuat lebih istimewa adalah aku sendirian di basement yang bisa memuat sekitar 20an orang ini. Antique Hostel Istanbul sekarang ini memang dalam kondisi yang sepi. Ketika sarapan pagi pun, aku hanya bertemu 4 orang saja dan tiga dari mereka adalah orang Indonesia yang kebetulan sedang berjalan-jalan di Istanbul . Usai sarapan, aku kemudian berjalan ke Istana Topkapi melewati kawasan Sultanahmet yang sunyi. Matahari bersinar cerah namun tidak banyak turis yang berada di tempat ini. Mobil patroli polisi terparkir di beberapa sudut Sultanahmet dan beberapa tentara tampak berpatroli dengan atribut lengkap.Aksi serangan teroris seminggu yang lalu memang masih menimbulkan trauma dan membuat pengamanan menjadi ekstra ketat.

Kawasan Istana Topkapi pun terasa sunyi tidak seperti dua tahun yang lalu. Saking sunyinya, aku bahkan sering berfoto sendirian dengan menggunakan tripod tanpa ada orang berlalu lalang mengganggu. Sebenarnya hampir seluruh bagian dari Istana Topkapi pernah kukunjungi sebelumnya dan tempat wisata favorit turis manca negara ini bisa saja kulewatkan. Namun godaan untuk menggunakan kartu Turkey Museum Pass secara maksimal membuat saya akhirnya mampir di Istana Topkapi . Ada tiga tempat di kawasan  Istana Topkapi yang membutuhkan tiket masuk. Hagia Irene (tiket masuk 20 Lira) yang merupakan gereja peninggalan Kekaisaran Byzantium yang kini berfungsi sebagai tempat konser musik,Istana Topkapi (tiket masuk  40 Lira), kawasan istana peninggalan Kesultanan Ottoman, dan Harem (tiket masuk 25 lira), bagian dari Istana Topkapi yang merupakan tempat para selir sultan-sultan Ottoman tinggal. Selain itu kita juga bisa mengunjungi Istanbul Archeology Museum yang terletak tak jauh dari Istana Topkapi .

Sebelum memasuki Imperial Gate (Gerbang Istana), aku mampir sebentar ke gereja Hagia Irene yang sekarang telah dialihfungsikan menjadi gedung pertunjukan musik klasik. Tidak banyak yang bisa dilihat di dalam Hagia Irene, mengingat hampir semua fresco dan mosaic yang biasanya ada di dalam gereja Byzantium telah musnah. Namun,Hagia Irene tetap merupakan salah satu gereja peninggalan Kekaisaran Byzantium yang elegan dan menarik untuk dikunjungi (kalau punya Turkey Museum Pass,tentunya).

Setelah melewati pintu masuk Istana Topkapi, aku pun segera berjalan menuju tujuan utamaku di Istana Topkapi yaitu Harem, tempat tinggal Sultan dan keluarganya. Harem juga dikenal sebagai tempat tinggal para selir dan para pelayannya. Di zaman kesultanan Ottoman, kekuasaan tertinggi di Harem berada di tangan Valide Sultan atau Ibu kandung Sultan yang berkuasa. Valide Sultan berhak mengatur kehidupan para selir dan penghuni Harem serta tidak jarang juga berperan dalam intrik istana. Harem memiliki pasukan kasim berkulit hitam yang berasal dari Afrika sebagai penjaga kompleks istana ini.  Ketika berjalan-jalan di Harem, aku merasa berada di dalam bangunan yang sangat luas dan penuh dengan ornamen khas Ottoman yang bergambar bunga dan tanaman. Warna biru indigo serta emas juga menghiasi ruangan-ruangan istana yang luas.Kamar-kamar tidur dan juga ruang pertemuan yang indah merupakan citra keindahan dan eksotisme yang selalu terngiang ketika mendengar kata Harem.Selain dibangun untuk menjadi tempat tinggal para selir dan keluarga Sultan, para pangeran juga “dipaksa” untuk tinggal disini untuk menghindari perebutan tahta dan mempersempit ruang gerak mereka. Oleh karena itulah, Harem terkadang juga disebut sebagai Sangkar Emas. Keindahan Harem benar-benar mewakili kemewahan Kesultanan Ottoman yang berjaya selama berabad-abad tersebut.

Berjalan dari satu ruangan ke ruangan lain, aku tak sadar telah meninggalkan kompleks Harem dan berada di bagian istana lain.Bagian Istana yang menghadap Selat Bophorus ini memiliki pendopo dan halaman yang luas dengan marmer berkualitas tinggi. Pemandangan ke arah Selat Bophorus juga menambah keindahan bagian Istana ini. Usai puas mengambil foto di Istana Topkapi, aku pun meninggalkan Istana Topkapi menuju Istanbul Archeological Museum. Jika anda pecinta sejarah dan ingin mengetahui sejarah Turki dari zaman Yunani kuno sampai Ottoman, maka museum ini amat sayang dilewatkan. Berada tidak jauh dari kompleks Istana Topkapi  dan Hagia Sophia, museum ini menawarkan banyak artefak bersejarah yang tak ternilai harganya. Artefak paling menarik disini adalah Sarkofagus yang berukir pertempuran Alexander Agung dengan bangsa Persia. Sarkofagus besar yang awalnya dikira merupakan milik sang raja penakluk tersebut ternyata merupakan milik seorang raja dari Sidon. Museum arkeologi ini sedang mengalami masa renovasi, sehingga banyak bagian dari museum yang ditutup namun jika anda memiliki Istanbul Museum Pass atau Turkey Museum Pass, tidak salahnya mampir untuk melihat-lihat.

2 Comments

Leave a Reply