Antalya : The Most Beautiful Place on Earth

Bis Bati Antalya melaju meninggalkan Kas dan segala kenanganku di kota kecil yang hangat ini. Perjalananku selanjutnya membawaku ke Antalya, kota pelabuhan yang keindahannya sampai membuat Ataturk berseru ” Tanpa keraguan, Antalya adalah tempat terindah di dunia”. Sejak pertama kali mengunjungi Turki dua tahun lalu, aku selalu penasaran dengan kota yang sudah dikenal dari zaman kuno ini namun karena keterbatasan waktu, aku baru sempat mengunjunginya kali ini.Kota pelabuhan ini terletak strategis dan merupakan pelabuhan yang ramai di zaman Romawi kuno. Sekarang, kota ini merupakan pintu gerbang menuju pantai-pantai indah di Turkish Riviera.

Bis Bati Antalya membawaku selama tiga jam melewati beberapa kota dan tujuan wisata di antara Kas dan Antalya. Ada banyak kota-kota kecil di sekitaran pantai selatan Turki yang layak dikunjungi. Demre (Myra) sekitar 1 jam dari Kas adalah tempat Santo Nicholaus dimakamkan. Gerejanya masih ada sampai sekarang namun beberapa abad yang lalu perompak dari Italia menjarah gereja ini dan membawa tulang-belulang St Nicholaus ke Bari, Italia. Sekitar 40 menit dari Demre, terdapat reruntuhan kota kuno Olympos yang terkenal dengan legenda api abadi Chimaera. Konon, Olympos merupakan tempat asal monster bernafas api yang ditaklukkan oleh Bellerophon, salah satu pahlawan Yunani yang terkenal dengan kuda pegasusnya. Olympos sekarang terkenal dengan keindahan pantai dan reruntuhan kotanya yang dramatis karena terletak di pinggir pantai dan di dalam hutan yang lebat. Kunjungan ke Olympos juga biasanya digabung dengan mengunjungi Cirali yang terkenal dengan celah gunungnya yang menyemburkan api tak kunjung padam. Setelah Cirali, masih ada Phaselis, Aspendos, Termessos dan banyak lainnya. Ah..sungguh banyak pilihan namun waktu sangat terbatas.

IMG_7566
Tram AntRay di Antalya yang modern dan nyaman

Setelah sampai di Antalya Otogar, aku pun kemudian naik tram menuju daerah Kaleici yang dikenal juga sebagai kawasan kota tua Antalya. Hujan menyambutku ketika aku sampai di Kaleici. Berteduh sambil makan kebab di sebuah restoran dekat tembok kota, beberapa anak muda berkenalan denganku. Mereka mengatakan kalau aku beruntung datang di saat hujan. Antalya di musim panas dikenal sangat panas dan sudah sebulan lebih tidak pernah hujan di Antalya.” Am I a rain man?” tanyaku dan mereka pun tertawa. Setelah selesai makan siang aku pun berjalan menuju marina, tempat hostelku Marina Hostel berada. Satu hal yang diingatkan oleh Musa, seorang mahasiswa yang kebetulan satu tram denganku tadi, ” when you arrive in Kaleici, you will feel lost in the narrow and winding passages. But not a scary kind of lost, it is more like an adventurous kind of lost”. Benar saja, walau bermodal GPS, jalan-jalan di Kaleici mirip lorong selasar. Jalan-jalan dengan lantai cobblestone dan bangunan yang kuno sekilas mengingatkanku pada Rhodes. Setelah nyasar selama setengah jam, aku pun sampai di Marina Hostel.

DCIM100MEDIA
Salah satu jalan di Kaleici

Marina Hostel adalah satu dari sedikit hostel yang ada di Antalya. Hostel ini terletak di kawasan Marina atau pelabuhan Antalya. Alasan mengapa aku memilih hostel ini adalah simple. Aku suka pemandangan laut. Walaupun aku tidak bisa melihat pemandangan laut dari hostel, aku bisa berjalan sebentar untuk menikmati pemandangan seperti di bawah ini.

IMG_7733
Antalya Marina

Indah bukan? Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang pernah dikunjungi oleh orang-orang terkenal dari berbagai masa. Rasul Paulus dalam misi penginjilannya pernah mengunjungi Attalia sebelum bertolak menuju Anthiokia (Kisah Para Rasul 14:25-26). Ibnu Batuta menggambarkan Antalya sebagai kota yang indah dengan tembok kota dan penghuninya yang terdiri dari orang kristen,muslim dan juga yahudi. Ataturk menyatakan kekagumannya pada kota ini dengan menyebutkan Antalya sebagai tempat terindah di dunia.

Didirikan oleh Dinasti Attalid dari Pergamum, Antalya mencapai kejayaannya di masa kekuasaan Kekaisaran Romawi. Kota ini dibangun dengan indah dan tembok kota dibangun untuk melindungi kota ini. Antalya menjadi kota pelabuhan yang vital bagi Kekaisaran Romawi yang mengandalkannya sebagai hub transport laut di Laut Mediterania. Karena posisinya yang strategis ini, kota ini sering sekali diserang bajak laut dan menjadi rebutan bangsa lain. Setelah Kekaisaran Romawi runtuh, Antalya dikuasai oleh bangsa Turki Ottoman yang kemudian mendirikan banyak bangunan yang masih bisa kita lihat sampai sekarang. Antalya merupakan kota yang terus dibangun dan sekarang menjadi salah satu daya tarik wisata Turki. Terletak di pantai selatan Turki, Antalya sering disebut “The Gateway to Turkish Riviera”. Antalya seolah pintu gerbang untuk mengunjungi pantai-pantai selatan Turki yang terkenal keindahannya.

Setelah mengunjungi Marina, aku pun berjalan di sekitaran Kaleici menyusuri jalan-jalannya yang kecil dan tertutup bagi kendaraan bermotor.Aku tidak perlu khawatir ditabrak mobil atau disrempet motor ketika berjalan di Kaleici. Langkahku membawaku melewati Yivli Minaret (Fluted Minaret) yang merupakan bagian dari Ulu Mosque. Minaret ini dibangun pada abad ke 13 dan sekarang merupakan museum etnografi yang memamerkan banyak peninggalan berupa karpet, kain sulaman dan lain-lain. Selain Yivli Minaret, bangunan menarik yang bisa dikunjungi di Antalya adalah Kesik Minaret (Broken Minaret). Bangunan ini awalnya merupakan kuil romawi yang didedikasikan untuk dewi Venus dan kemudian diruntuhkan untuk membangun gereja di zaman Kekaisaran Byzantium. Gereja ini pun kemudian diubah menjadi mesjid pada masa kekuasaan bangsa Seljuk. Ketika Raja Peter I dari Siprus menguasai Antalya, bangunan ini dikembalikan menjadi gereja selama 12 tahun dan ketika bangsa Seljuk menguasainya kembali, bangunan ini menjadi mesjid sampai abad ke 19. Kita masih bisa melihat peninggalan dari berbagai bangsa yang pernah membangun bangunan di Kesik Minaret ini. Sayangnya, bangunan ini tidak terbuka untuk umum dan kita hanya bisa melihat dari luar.

Berjalan menjauhi marina, aku akhirnya sampai di Hadrian’s Gate yang merupakan pintu gerbang resmi menuju kawasan Kaleici. Pintu gerbang yang dibangun untuk menghormati Kaisar Hadrian ini ramai dikunjungi para turis yang ingin berfoto dengan icon Kaleici ini. Melewati Hadrian Gate, aku berjalan mengikuti jalur tram ke arah MarkAntalya, sebuah mall yang terletak di depan stasiun tram Muratpasha. Jalan kaki di kawasan ini sangat menyenangkan karena banyak hal yang bisa dilihat. Toko-toko makanan,pakaian sampai cafe2 dan restoran tampak memenuhi area ini sampai Mark Antalya. Aku bisa melihat banyak orang berlalu lalang dan banyak juga yang duduk-duduk di cafe Osmanli (semacam Starbucks’nya Antalya). Suasana yang selalu ramai membuat aku tidak pernah merasa kesepian. Antalya terasa hangat dan menyenangkan. Ketika sampai di Mark Antalya, aku pun iseng ngadem di Mall, maklum sudah lama rasanya ga nongkrong di mall. Dengan celana pendek dan baju t-shirt yang lepek, penampilanku kebanting dibanding dengan muda-mudi yang pergi ke mall ini. Tapi berhubung aku turis, ya cuek saja.Mark Antalya merupakan tempat yang nyaman untuk ngadem dari panasnya kota Antalya di musim panas. Usai nyantai di mall, aku pun berjalan pulang kembali menyusuri jalur tram dan sampai di Hadrian Gate yang sekarang telah disinari lampu. Suasana di Kaleici berganti dari jalanan yang sepi disinari lampu kuning ke cafe-cafe yang ramai dikunjungi oleh penduduk sekitar dan turis yang asik minum dan ngobrol. Sungguh ramai dan meriah tempat ini. Aku pun kemudian melanjutkan perjalananku menuju hostel untuk beristirahat, mengumpulkan tenaga untuk mengunjungi Phaselis esok hari. Antalya, you are indeed beautiful.

Useful info:

  1. Kawasan paling terkenal di Antalya bagi turis adalah Kaleici (kota tua). Kaleici dapat dicapai dari Otogar dengan tram AntRay. Anda dapat membeli kartu isi ulang di loket dekat pintu masuk menuju stasiun tram. Jika anda tinggal di Kaleici, perhentian tram paling dekat adalah Ismetpasha. Anda dapat berjalan dari Ismetpasha menuju Hadrian’s Gate dan sampai di Kaleici.
  2. Tempat makan murah di Antalya terletak di Donerciler Carsisi yang terletak di jalan diantara Hadrian Gate dan Ismetpasha. Banyak restoran dengan harga murah dan makanan yang lezat di sini.

7 Comments

Leave a Reply