Santorini (Part 5) : Jalan Pagi di Firostefani dan Mencicipi Anggur di Santo Winery

Last day in Santorini. Hari ini adalah hari terakhir saya menikmati langit biru di pulau indah ini. Saya bangun pagi seperti biasa meninggalkan kamar hostel saya beserta penghuninya yang masih terlelap. Seperti biasa, tiada pagi tanpa mengunjungi toko roti di Fira. Segelas cappuccino dan sebuah koulori menjadi sarapan saya pagi ini. Sambil duduk di depan toko roti, saya merasa sedikit galau ketika mengingat hari ini adalah hari terakhir saya di sini. Setiap seruputan kopi dan rasa gurih dari roti yang saya kunyah saya nikmati dengan perlahan. I will definitely miss this place. Bau harum kopi yang menggoda, etalase yang dihiasi dengan roti-roti siap saji,tulisan dalam alphabet Yunani yang tidak saya pahami sama sekali merupakan suatu keunikan yang tidak akan saya bisa temui di tempat lain.
Usai sarapan, saya kemudian berjalan menuju bagian kota Fira yang menghadap Kaldera. Bagian kota ini adalah yang paling menarik di Fira. Toko-toko souvenir dan café kecil banyak terdapat di selasar kota ini. Saya menyempatkan berjalan-jalan di gang-gang kecil dan cuci mata melihat barang-barang yang dijual.Gantungan kunci, kaos kaos bergambar bendera Yunani sampai Leonidas, sang Raja Sparta pun ada dijual di sini.Ada juga studio foto dimana kita bisa berfoto ala dewa Yunani dengan toga putihnya atau prajurit Romawi lengkap dengan tombak dan pedangnya. Harga barang-barang yang ditawarkan disini relatif lebih murah dibandingkan dengan Oia namun masih terhitung mahal bagi saya. Selain itu,saya juga takut barang bawaan saya terlalu banyak hingga membuat tas saya berat. Maklum, saya akan berangkat ke Athens dari Rhodes dengan Ryan Air yang terkenal sangat ketat dengan aturan tas kabin. Kaki saya kemudian membawa saya ke jalan di tepi Kaldera. Birunya langit pagi ini sangat kontras dengan baju saya yang putih bergambar bendera Yunani. Pemandangan indah dan suhu udara pagi yang sejuk membuat jalan-jalan pagi saya sangat nyaman.

Church in Fira
Church in Fira
Mosaik di atas pintu gereja
Mosaik di atas pintu gereja
IMG_5405
Fira
IMG_5408
Rombongan keledai berbaris menuju pelabuhan lama

Pagi ini saya ingin berjalan menuju desa Firostefani yang hanya 20 menitan berjalan kaki dari Fira. Berjalan santai sambil menikmati pemandangan di Fira, saya berpapasan dengan rombongan keledai yang berbaris menuruni jalan menuju pelabuhan lama Santorini. Keledai-keledai ini dapat ditunggangi apabila kita ingin mengunjungi pelabuhan lama jika anda tidak ingin berjalan kaki menuruni tangga. Alternatif lainnya, kita bisa naik cable car yang ada di Fira. Saya tidak sempat mencoba naik keledai atau cable car. Puas dengan pemandangan di Fira, saya kemudian berjalan melewati hotel-hotel dan toko-toko kecil di Fira menuju Firostefani.

IMG_5509
Firostefani, desa kecil yang terletak dekat Fira
IMG_5511
Interested in swimming?
IMG_5512
I could sit forever here just gazing at the view
IMG_5513
A Greek wanna-be.

Firostefani adalah nama desa yang letaknya dekat dengan Fira. Desa kecil ini kadang sulit dibedakan dengan Fira karena jaraknya yang sangat dekat. Firostefani lebih sepi dibandingkan dengan Fira yang memang adalah tempat para turis berkumpul. Firostefani menawarkan rasa tenang dan suasana yang nyaman. Saya duduk di depan sebuah gereja sambil menatap pemandangan kaldera yang indah dan bel gereja pun berbunyi memanggil para umatnya untuk beribadah. Umat gereja Orthodox pun perlahan datang dan masuk ke dalam ke gereja untuk mengikuti misa pagi. Saya menyempatkan untuk mengikuti misa walaupun tidak mengerti bahasa Yunani dan ritus Orthodox. Duduk dalam gereja saya merasakan suasana yang khidmat dan agung. Langit-langit gereja dihiasi dengan fresco lukisan para suci dan Kristus di tengahnya. Sang Imam memimpin misa dengan khidmat dan umatnya dengan rendah hati mengikuti misa.

IMG_5540
View down to the old harbor

IMG_5539
Usai mengunjungi gereja, saya kembali berjalan menuju Fira untuk sekedar jalan-jalan lagi. Sebenarnya, kita dapat berjalan dari Fira menuju Oia dengan menyusuri pinggir kaldera ini. Sambil menikmati pemandangan indah kita dapat melewati desa Firostefani dan Imerovigli untuk menuju Oia. Turis asal RRC yang saya temui di Oia kemarin mengatakan kalau dia menghabiskan waktu sekitar 3 jam berjalan dari Fira menuju Oia. Ah seandainya saya tahu dari kemarin, pasti saya sudah nyobain jalan ini. Sekembalinya ke Fira, saya mengambil motor saya dan kemudian pergi ke Kamari Beach untuk makan siang. Kamari Beach adalah salah satu destinasi terbaik di Santorini untuk para turis yang ingin berenang. Pemandangan yang indah serta ombak yang tenang membuat turis-turis betah leyeh-leyeh di sini. Selain itu, tak jauh dari pantai juga terdapat Sanctuary of Poseidon yang hanya tersisa lengkungannya (arch) saja. Kuil sang dewa laut ini biasanya menjadi tempat anak-anak dan para turis pemberani menguji nyali mereka bersalto ke laut.
Sesampainya di Kamari, saya melewati lagi jalan melalui Thira, tentu saja saya hanya lewat dan tidak lagi iseng mencoba naik kesana. Sekali saja cukup, ga lagi deh. Pantai Kamari siang itu sangat tenang. Para turis santai duduk atau berbaring menikmati matahari Santorini yang bersinar terik dan hembusan angin pantai yang sejuk. Saya berjalan menuju Sanctuary of Poseidon dan kemudian duduk di atas bebatuan menikmati pemandangan laut yang indah. Banyak momen di Santorini yang saya habiskan hanya duduk menikmati berlalunya waktu dan menghibur mata dengan pemandangan yang tidak akan pernah saya dapatkan di tempat lain. Birunya laut dan sesekali burung laut lewat dan menukik menerjang mangsanya. Anak-anak kecil yang berlari lalu lompat ke laut dari tebing di Sanctuary of Poseidon. Hal-hal sederhana yang tidak akan bisa saya nikmati di kehidupan saya sehari-hari.

IMG_5533
Menikmati laut di Sanctuary of Poseidon
IMG_20150705_135910
Kamari Beach
IMG_20150705_151814
Lunch at Kamari

IMG_20150705_143712
Waktu makan siang pun tiba dan saya pergi berjalan menuju restoran-restoran yang ada di sekitar pantai Kamari. Harga makanan di restoran-restoran di Kamari relatif murah dan banyak promonya. Saya pun kemudian memilih makan fish steak dan segelas white wine. It’s the last day, so I am going to celebrate with good food and wine. Steak ikan yang dilapisi dengan tepung roti ini enak dan dagingnya fresh. Saya yang biasanya tidak suka ikan pun seolah lupa saya makan ikan. Usai bersantap siang saya pun tergoda untuk menikmati kesejukan air laut pantai ini, saya pun bertanya kepada pelayan restoran apakah saya boleh menggunakan salah satu kursi pantai untuk menaruh barang-barang saya. Pelayan pun mengiyakan dan saya siap berenang di pantai ini. Pantai Kamari memang asik untuk berenang. Airnya yang tenang dan sejuk membuat betah lama-lama berenang di pantai ini. Untuk yang tidak bisa berenang, berendam saja di laut ini juga asik.
Usai berenang, saya berjalan ke tempat parkir dengan celana yang basah karena saya lupa membawa celana ganti. Ah tak mengapa, angin yang kencang dan sinar matahari yang terik akan mengeringkan celana saya di jalan. Saya pun kemudian membawa motor saya jalan-jalan tanpa tujuan sampai sore tiba dan saya melewati Santo Winery. Santo Winery adalah salah satu tempat di Santorini dimana kita bisa mencicipi anggur khas Santorini. Terletak di tepi Kaldera di jalan menuju Perissa, Santo Winery menawarkan rangkaian anggur terbaik dan pemandangan menghadap Kaldera yang spektakuler. Serius, bener-bener spektakuler. Balkon dengan cat putih di isi dengan sofa-sofa serta kursi yang membuat tempat ini ideal untuk menikmati sunset. Saya segera mengambil tempat duduk di balkon dan meminta menu dari pelayan. Menu Wine Tasting yang ditawarkan oleh Santo Winery memiliki beberapa pilihan berdasarkan berapa jenis wine yang ingin anda coba. Ada pilihan 6 gelas, 12 gelas sampai 24 gelas. Setiap pilihan wine disertakan dengan sepiring kecil buah zaitun,keju dan roti sebagai teman minum wine. Saya memilih pilihan 6 gelas saja, itu saja sudah banyak menurut saya karena saya harus menghabiskannya sendiri. Terus terang, menikmati wine dengan condimentsnya sambil duduk santai menikmati pemandangan adalah salah satu best moment saya di Santorini. 6 gelas wine yang berbeda membuat saya semakin jatuh cinta dengan Santorini. Wine-wine yang asli diproduksi di pulau ini memiliki rasa yang khas, tapi anggur yang paling saya sukai adalah anggur manisnya. Saking sukanya, saya pun membeli sebotol kecil untuk menemani saya di kapal ferry menuju Rhodes esok dini hari. Setelah 6 gelas habis, saya pun kembali ke Fira untuk mengembalikan motor sewaan saya ke Loukas Motor.

IMG_20150705_131344 IMG_20150705_172214
Hal yang tak terduga selalu terjadi dalam suatu perjalanan. Sehebat apapun kita menyusun jadwal dan mengatur rencana, selalu ada faktor x yang tak terduga dan dapat mengganggu perjalanan kita. Ketika saya mengembalikan motor, Loukas memeriksa keadaan motor dan ternyata terdapat beberapa kerusakan di bagian kanan motor (bagian yang menghantam tanah ketika motor tersebut “tersungkur” di Thira). Bodohnya, saya tidak menyadari kerusakan ini dari kemarin dan hanya terfokus pada kerusakan kaca lampu motor yang ada di sebelah kiri. Body motor yang lecet, pelindung knalpot yang somplak, dan kondisi rem tangan yang agak longgar merupakan hal yang tidak saya perhatikan sama sekali. Akhirnya saya harus membayar denda reparasi sebesar 100 euro karena keteledoran saya. Ah sudahlah, sh*t happens and life must go on.

IMG_5542
Ferry to Rhodes

Malam terakhir saya di Santorini saya habiskan dengan bersantai dan makan-makan di Fira sambil menunggu waktu saya menuju pelabuhan Santorini dini hari nanti. Santorini Hostel menawarkan shuttle menuju pelabuhan dan jadwalnya disesuaikan dengan keberangkatan ferry. Ferry saya berangkat jam 3 pagi sehingga saya pun masih punya waktu tidur-tiduran di tepi kolam renang. Pihak hostel juga mengizinkan para turis yang menunggu ferry untuk beristirahat di restoran dan area sekitar kolam renang. Sekitar jam dua dini hari, shuttle pun membawa saya ke pelabuhan bersama turis lainnya. Tak perlu menunggu lama, setengah jam kemudian kapal ferry menuju Rhodes pun tiba dan membawa saya meninggalkan Santorini dalam kegelapan malam menuju Rhodes.

Tips ;

  1. Jika anda suka trekking, maka jalur Fira menuju Oia adalah salah satu jalur trekking terbaik. Anda bisa menikmati pemandangan kaldera sambil berjalan di antara hotel-hotel unik ala Santorini selama 3-4 jam dari Fira menuju Oia. Berangkat pagi-pagi agar cuaca tidak begitu panas dan anda bisa kembali ke Fira naik bis dari Oia.
  2. Jika anda naik ferry menuju Athena atau pulau lain di Yunani,anda bisa naik bis dari terminal bis Fira yang jadwalnya telah disesuaikan dengan keberangkatan ferry. Biasanya bis berangkat sejam sebelum jadwal ferry. Bila anda naik ferry pada malam atau dini hari, anda tidak perlu takut karena pasti ada bis yang membawa anda. Jika memang tidak ada bis, anda bisa naik taksi dari terminal bis Fira.

Leave a Reply