Cinque Terre (part 1) : Menikmati Ketenangan Desa Biassa

Kereta Intercity yang membawa saya dari Pisa Centrale pun akhirnya sampai setelah satu jam perjalanan. La Spezia Centrale adalah stasiun kereta besar terdekat dari Cinque Terre. Semua turis yang mengunjungi Cinque Terre akan berhenti di sini dan kemudian melanjutkan dengan kereta lain menuju Cinque Terre. Tidak seperti turis pada umumnya yang menginap di salah satu kota di Cinque Terre, saya menginap di Biassa, sebuah desa kecil yang letaknya di atas bukit 10 menit dengan bis dari La Spezia Centrale.Penginapan di Cinque Terre mahal dan tidak realistis untuk kantong backpacker seperti saya. Setelah mencari info di internet, saya menemukan penginapan yang harganya terjangkau tak jauh dari Cinque Terre yaitu Ostello Tramonti di desa Biassa.

The view of Biassa
The view of Biassa

Setelah turun dari kereta, saya kemudian berjalan keluar stasiun menuju tabacchi (warung rokok) terdekat untuk membeli tiket bis menuju Biassa.Satu-satunya bis menuju hostel tempat saya menginap adalah bis no 19 yang hanya lewat beberapa kali dalam sehari. Saya segera berjalan menuju Piazza Brin untuk menunggu bis no 19. Setelah menunggu 10 menit bersama beberapa turis Amerika yang juga ingin menginap di Ostello Tramonti, bis no 19 pun datang dan membawa kami menuju hostel. Sopir bis no 19 ini sangat cekatan dalam menyetir. Jalan yang berkelok-kelok naik gunung dianggapnya bukan hal yang sulit apalagi menakutkan. Dia dengan santainya ngobrol dengan temannya sambil sesekali memandang temannya dan menggunakan gerakan tangan khas orang Italia ketika bicara. Turis-turis Amerika tadi sudah mulai pucat melihat aksi sang turis haha mirip sopir angkot di Jakarta pula.Sekitar 15 menit naik ke gunung, kami pun sampai di Ostello Tramonti.
Ostello Tramonti adalah hostel yang sederhana. Fasilitasnya basic, decent bed, air hangat yang tersedia sepanjang hari tapi yang membuat hostel ini istimewa adalah ruang diningnya yang memiliki view desa Biassa yang luar biasa. Saya betah lama-lama duduk sambil minum teh menikmati pemandangan di dining room ini. Selain itu Hostel ini juga menyediakan shuttle antar jemput menuju Riomaggiore (salah satu kota di Cinque Terre) dengan harga 2 euro pulang pergi. Jadwal shuttle pergi dan pulang terdapat di papan pengumuman hostel dan kita bisa booking sehari sebelumnya.

Gereja San Martino
Gereja San Martino
Dining Room 2
Dining Room 2
Desa Biassa dari jendela dorm saya
Desa Biassa dari jendela dorm saya
The view from the dining room is stunning!
The view from the dining room is stunning!

Setelah menaruh tas di kamar, saya pun kemudian keluar mencari makan malam di desa kecil ini. Tak banyak yang bisa dilihat di Biassa. Sesuai namanya desa ini, biasa banget. Namun desa ini menawarkan pesona desa orisinil ala Italia. Rumah-rumah batu dengan cat pastel dan latar pegunungan menghijau membuat betah mata memandang.Pusat kota adalah sebuah gereja kecil dengan menara loncengnya yang berbunyi setiap jam (serius loh..tiap jam 24 jam, mirip bunyi jam dinding kuno dengan skala raksasa). Suara lonceng ini terdengar sampai ke hostel dan saya pikir bakalan susah tidur karena lonceng ini, tapi ternyata tidak. Malahan saya sekarang kangen suara lonceng gereja ini. Saya berjalan melewati gereja dan menemukan Pizzeria (restoran pizza) yang ramai dikunjungi oleh para penduduk dan beberapa turis. Pemilik Pizzeria ini adalah suami istri berkebangsaan Italia dan Thailand. Suaminya Italia dan istrinya Thailand. Pizzeria ini menawarkan beberapa jenis pizza dengan harga terjangkau dan rasa yang lumayan enak. Tidak seenak di Napoli tapi bolelah, lagian susah mencari makanan murah di desa terpencil ini. Selain pizzanya yang enak, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan indah dari balkon pizzeria ini. Pemandangan gunung dan laut bisa dinikmati dengan beberapa potong pizza dan wine tentunya. Setelah menikmati pizza dan ngobrol dengan teman-teman baru di hostel, saya kemudian berjalan kembali ke hostel untuk beristirahat. It’s a long day tomorrow. Cinque Terre, here I come to thee.

the wine and the view, perfect companion.
the wine and the view, perfect companion.
Pizza :D
Pizza 😀
The only one Pizzeria in Biassa
The only one Pizzeria in Biassa

Tips :
1. Penginapan di Cinque Terre terkenal mahal tapi banyak peminatnya terutama di high season (musim panas). Jika budget adalah prioritas anda, anda bisa memilih tinggal di desa atau kota yang tak jauh dari Cinque Terre seperti Biassa, La Spezia,Porto Venere atau Levanto. Harganya lebih terjangkau dibanding di Cinque Terre.
2. Desa Biassa dapat dicapai dengan bis no 19 dari Piazza Brin (10 menit jalan kaki dari Stasiun La Spezia Centrale). Sebelum naik bis, belilah tiket bis Doppio Zero (00) di Tabacchi terdekat.
Damage Cost :
Bis ke Biassa : 1.50 euro
1 dorm bed di Ostello Tramonti 2 malam: 48 euro (termasuk pajak dan shuttle pp ke Riomaggiore)
Pizza dan sebotol wine : 8 euro

Next : Cinque Terre (part 2) : The Sun, The Blue Sky and The Beauty of The Five Lands

Leave a Reply