Setelah mengunjungi Basilica St Paul, saya kemudian melanjutkan kunjungan saya yang terakhir ke icon kota Roma yaitu Colosseum. Colosseum yang merupakan stadion besar tempat berlangsungnya adu laga antara para gladiator ini berdiri kokoh di jantung kota Roma. Tidak sulit mengunjungi Colosseum, saya hanya perlu naik Metro Line B dan turun di Station Colosseo. Keluar dari stasiun, bangunan megah ini telah berdiri kokoh di depan saya. Akhirnya saya sampai di pusat hiburan zaman Romawi kuno ini.
Coloseum didirikan atas inisiatif Kaisar Vespasian pada tahun 70 Masehi untuk menyajikan hiburan bagi warga kota Roma. Bangunan megah ini dapat menampung 70.000 penonton pada saat yang bersamaan. Pembangunan stadion besar ini memakan waktu 10 tahun dan diresmikan oleh Kaisar Titus,anak Kaisar Vespasian. Coloseum terdiri dari 5 tingkat dan tiap level ditempati oleh penonton dari strata sosial yang berbeda. Level yang paling bawah ditempati oleh para senator dan level paling atas diperuntukkan untuk kaum plebians (rakyat jelata). Pertunjukkan yang ditampilkan di Colosseum sangat beragam,namun tidak jauh dari pertumpahan darah. Pertempuran antara para gladiator, gladiator dengan binatang buas, kereta tempur dengan gladiator, bahkan ada juga pertempuran air dimana arena dibanjiri dengan air agar dapat menjadi ajang pertempuran laut. Tiap dari pertempuran mengambil tema pertempuran yang ada di mitos Romawi atau pertempuran besar yang pernah dialami bangsa Romawi. Selain pertempuran, terkadang Colosseum juga menjadi tempat eksekusi tahanan bangsa Romawi. Para tahanan dibawa ke arena dan di eksekusi dengan metode yang dianggap “menghibur”.
Ketika saya sampai disana, sesuai dengan yang saya baca dari guide book dan travel blogs, antrian mengular dan sangat panjang. Cuaca yang panas walau jam sudah menunjukkan pukul 4 sore juga membuat mengantri jadi tidak nyaman. Untungnya saya memiliki Roma Pass. Dengan kartu sakti ini, saya bisa memotong antrian dan langsung masuk ke Coloseum tanpa antrian yang berarti ( cuma ngantri 2 menit). Kesan saya ketika memasuki bangunan ini adalah..BESAR. Colloseum benar-benar besar untuk bangunan di zamannya.Bangunan yang luasnya mungkin seukuran satu stadion sepakbola ini dulunya dilapisi oleh marmer dan banyak patung-patung indah yang menghiasi tempat ini. Sayangnya, bangunan ini telah dijarah dan banyak bagiannya yang diambil untuk dijadikan bahan bangunan lain. Lihat saja bentuknya yang tidak lagi sempurna alias somplak. Bagian atasnya dijarah untuk membangun bangunan lain. Selain besar, kesan saya yang lain adalah PANAS. Saya sempat membayangkan apa nyaman nonton pertunjukan yang berdarah-darah dengan sinar matahari yang begitu terik. Setelah menguping penjelasan tour guide, saya kemudian mengetahui bahwa dulunya ada semacam atap untuk melindungi penonton dari teriknya matahari. Atap terpal ini bisa dipasang dan di lepas sesuai dengan keinginan Kaisar. Kita bisa melihat bagian dasar dari colosseum yang merupakan tempat para gladiator dan binatang buas menunggu saatnya mereka bertempur. Arena pertempuran dibuat dari lantai kayu dan diberi pasir.Di seiktar arena terdapat juga parit berfungsi sebagai pembatas antara penonton dan yang ditonton. Agar binatang buas tidak menyerang penonton, pemanah-pemanah juga disiapkan di sisi luar parit. Sayangnya, saya tidak dapat memasuki arena dan lantai bawah tanah tempat gladiator dan binatang buas tersebut karena bagian tersebut hanya bisa dimasuki dengan mendaftar tour khusus yang ada pada malam hari.
Setelah mengunjungi Coloseum, saya melanjutkan kunjungan saya ke Roman Forum. Roman Forum adalah pusat dari kegiatan politik dan perdagangan penduduk Roma di zaman kuno. Jika kita bandingkan dengan Jakarta, mungkin tempat ini seperti di bilangan Monas he3. Terletak di lembah kecil dan diapit oleh dua bukit ( Capitoline dan Palatine Hills), Roman Forum merupakan tempat banyak bangunan pemerintahan, kuil, dan juga pasar. Penduduk kota Roma menganggap tempat ini sebagai jantung dari Kekaisaran Romawi sendiri. Pertemuan senator bertempat di Curia, pusat penyembahan dewa dewi bertempat di Temple of Saturn, Temple of Vesta, Temple of Castor dan Pollux dll. Tak jauh dari Forum ini juga terdapat Trajan’s Market yang merupakan “mall” zaman Romawi kuno dimana penduduk Roma bisa berbelanja. Sayangnya sekarang semua tinggal reruntuhan. Sulit membayangkan wujud tempat ini sebelumnya tanpa bantuan guide book atau buku sejarah. Saya sempat membeli buku “Inside Imperial Rome” yang dijual di toko buku Coloseum untuk mendapatkan gambaran jelas tempat ini. Menurut buku ini, Roman Forum dulu dilapisi dengan marmer. Bayangkan keindahannya, suatu alun-alun luas dengan bangunan kuil-kuil marmer yang berkilatan ketika disinari matahari. Temple of Vesta yang menyimpan api abadi dan dijaga oleh para perawan Vesta menjadi simbol norma dan etika bangsa Romawi. Temple of Caesar yang didirikan Kaisar Agustus untuk mengenang ayah angkatnya sekarang hanya menyisakan gerbang dan tempat kremasinya yang berupa gundukan tanah saja. Banyak sekali bangunan bersejarah di tempat ini sayangnya, saya tidak bisa menikmati semua karena waktu telah menunjukkan pukul 7 malam. Petugas pun mulai menyisir area forum dan meminta turis untuk keluar karena waktu kunjungan telah habis. Saya melangkah keluar dengan kecewa. Ah seandainya saya punya waktu lebih…
How to get there :
Cara paling mudah ya naik Metro Line B ke Station Colosseo.
Ticket price : 12 euro (termasuk Roman Forum)
Things to know :
– Hati-hati dengan copet dan para pria berkostum romawi yang mengajak foto. Biasanya turis yang lengah dan mau saja diajak foto akan diminta bayaran yang tidak murah.
– Jam buka pada musim panas 8.30 pagi sampai 7 malam.
– Ada banyak bangunan bersejarah di sekitar Colosseum, jika anda suka dengan sejarah Romawi, anda bisa berjalan kaki dan mengunjungi tempat-tempat seperti Forum Trajan, Forum Augustus, Forum Nerva dll.
– Hemat waktu dan tenaga anda dengan membeli Roma Pass. Percaya deh, keluar uang lebih banyak tapi worth it, daripada berjemur ria selama 1 jam lebih di depan Coloseum.
[…] adalah negara yang penuh pesona. Dari Menara miring di Pisa, Colosseum di Roma, kanal-kanal indah di Venesia sampai ke pusat agama Katolik di Vatikan, Italia merupakan […]
[…] Matius. Selain untuk melengkapi daftar makam para rasul yang pernah saya kunjungi (Yohanes,Filipus,Paulus, Petrus,Yudas,Simon orang Zelot, Andreas, Markus dan […]
[…] sudah berniat mengunjungi tempat wisata berbayar, sebagai gambaran jika anda ingin mengunjungi Coloseum, anda harus merogoh kocek sebesar 12 euro. Lalu anda lanjutkan mengunjungi Galleria Borghese yang […]
[…] sedikit yang masih bisa dilihat. Stadium ini merupakan bagian dari kota tua Roma yang mencakup Forum, Colosseum, Market of Trajan dan lainya. Perut kami yang lapar menghalangi kami untuk mengeksplorasi […]