Escaping to Krabi : Snorkeling and Canoeing in Koh Hong

“Any suggestions which tour I should take if i am just interested in snorkeling and canoeing? ” tanyaku kepada Rick si bule asal Inggris yang bekerja di Glur Hostel. Rick menyarankan agar saya mengambil tour ke Koh Hong daripada Phi-Phi Island yang terlalu touristy. Rick berani menjamin kalau Koh Hong tak kalah bagus dari Koh Phi-phi dan tidak terlalu banyak orang juga disana. Akhirnya saya pun mengikuti saran Rick dan membayar 900baht untuk all day tour keesokan harinya.

Pagi di Glur Hostel sangat menyegarkan, suara burung yang merdu dan udara yang segar membuat saya merasa betah disini. Saya pun memulai hari dengan jogging ke pantai Ao Nang dan menikmati pemandangan pantai yang masih sepi. Setelah puas merenungi arti kehidupan sebagai seorang insan manusia yang fana, saya pun kembali ke hostel untuk bersiap mengikuti tour.

Tepat pukul 8 pagi, saya dijemput dengan Songtheaw menuju dermaga. Di atas Songtheaw, sudah ada beberapa turis yang juga akan mengikuti tour ke Koh Hong. Uniknya, kebanyakan turis yang pergi ke Koh Hong adalah turis lokal alias orang Thai asli yang sedang berlibur. Wah kalau orang lokalnya sendiri berminat ke Koh Hong, apalagi turis asing seperti saya. Setelah menjemput beberapa orang turis lagi, Songtheaw yang membawa kami pun segera menuju dermaga. Di dermaga kami dipertemukan dengan pemandu wisata kami yang bernama Bang (baca : Beng) mirip dengan lagu Ariana Grande, Bang Bang. Lucunya Bang menggunakan yel-yel “Bang Bang” untuk mengumpulkan kami. Coba dia lebih kreatif, ngumpulin pake lagu Bang-Bang kan lebih keren haha.

Setelah menunggu beberapa saat, kita pun segera berjalan menuju dermaga dimana sebuah long tail boat sudah menunggu kita. Ketika berjalan, seorang fotografer amatiran memotret kami secara candid, wah alamat ditagih biaya cetak nih nantinya, tapi ga papalah namanya juga liburan. Semua penumpang segera menempati ruang di perahu. Perahu ini adalah perahu kayu sederhana dimana kursinya pun seperti dipan kayu biasa dan saya segera mengambil tempat di depan supaya bisa menikmati pemandangan dengan bebas. Perahu melaju seraya Bang menjelaskan kalau tujuan pertama kita adalah Red Island. Di Red Island kita bisa bersnorkeling sambil menikmati pemandangan Red Island yang tebingnya berwarna kemerah-merahan.

Red Island
Red Island
To the island, Captain!
To the island, Captain!

Di Red Island, saya pun segera mengikuti kawanan turis lain untuk terjun ke air menikmati pemandangan bawah air yang indah di sini. Walau karangnya tidak seindah gambar-gambar di post card Gramedia, tapi ikannya banyak. Banyak ikan badut dan ikan loreng berenang kesana kemari. Ikan-ikan ini bergerombol mengikuti arah roti yang dilempar oleh awak kapal.Saya puas bermain bersama ikan-ikan yang tidak takut dengan kehadiran manusia disini. Sayang, saya tidak punya kamera tahan air, kalau punya udah saya foto.

1461348_10152867473803654_3624343834988820459_n 1898185_10152867474598654_8836315721223763831_n 1488677_10152867475823654_5131153153200158230_n

Setelah setengah jam bersnorkeling di Red Island, kita pun segera berangkat ke Koh Hong. Perjalanan yang menempuh setengah jam tidak terlalu terasa karena pemandangan di sekitar sangat indah. Banyak lembah batu kapur menjulang dan air yang berwarna hijau tua menjadi latar pemandangan yang indah untuk dinikmati mata. Semakin dekat dengan Koh Hong, warna ari berubah menjadi hijau turquoise. ” We will now visit the lagoon. You can swim there for a while.” Kata Bang ketika kita semakin dekat dengan Koh Hong. Perahu memasuki suatu celah diantara dua lembah batu dan saya pun terkesima melihat pemandangan di depan saya. Sebuah laguna dengan air yang hijau dikelilingi oleh dinding batu karst yang menjulang. Perahu pun kemudian menuju ke tengah laguna dan berhenti. Bang memberikan isyarat bahwa kita bisa berenang di tempat ini. Saya pun segera melompat dari perahu dan ternyata tinggi air hanya 2 meter saja.Telapak kaki saya pun lecet terkena dasar laguna yang dipenuhi serpihan pasir dan bebatuan.Rasa sakit pun saya tahan karena gengsi, malu kalau sampai diketawain sama turis lain. Laguna ini ternyata hanya ada ketika air pasang saja, menjelang sore air di laguna ini kemudian surut dan menyisakan lapangan luas yang kering.

 

Bermain ayunan dan berleyeh-leyeh di Koh Lading
Bermain ayunan dan berleyeh-leyeh di Koh Lading
Pantai Koh Lading
Pantai Koh Lading

Puas berenang ria di laguna, kami pun kembali ke perahu dan dibawa ke Koh Lading, sebuah pulau kecil dengan pantai yang indah dan bersih tak jauh dari laguna. Di sini kami bersantai bermain ayunan, berselfie-ria dan bahkan ada yang berenang lagi. Waktu makan siang pun tiba dan kami disajikan makanan khas Thailand selatan yang mirip masakan Malaysia. Ayam kuah kari dan sayur buncis pun tersedia. Menikmati makan siang dengan pemandangan seperti ini sungguh membuat saya semakin jatuh cinta dengan Krabi.

Passing the cave
Passing the cave
berkano ria
berkano ria
Laguna Koh Hong yang telah kering
Laguna Koh Hong yang telah kering

Setelah puas mengganjal perut, kami melanjutkan perjalanan menuju Koh Hong. Koh Hong adalah tujuan utama dari day trip ini. Pulau yang terkenal dengan lagunanya ini adalah salah satu ‘hidden gem’ yang menurut saya lebih menarik daripada Phi-Phi yang sudah terlalu ramai dikunjungi orang. Sejenak saya merasa berada di Raja Ampat ketika sampai di Koh Hong. Lembah batu kapur yang menjulang tinggi serta hijaunya air di sekitarnya membuat saya merasa puas berandai-andai berada di Raja Ampat yang belum sempat saya kunjungi. Karena tujuan utama saya di Koh Hong ini adalah bermain kano, saya pun segera bergabung dengan Bang dan beberapa turis lain untuk bermain kano di sekitar Ko Hong. Semula saya sempat kecewa melihat adanya tali pembatas wilayah yang tidak boleh dilanggar kano, tapi Bang yang menjadi partner kano saya tidak menghiraukan tali tersebut. Bang membawa kami kembali ke laguna yang kami kunjungi tadi siang.Bermain kano di Ko Hong ini adalah bagian yang paling saya sukai di Day Trip ini. Saya dan Bang mengayuh kano sambil menikmati pemandangan yang sungguh indah. Saya pernah berkano di Phang Nga, tapi pemandangannya tidak seindah di Koh Hong. Ombak yang kencang terkadang menghantam kano kami,tapi Bang yang sudah berpengalaman dengan ombak tidak menunjukkan ekspresi takut, malah makin semangat. Akhirnya, kami pun sampai di laguna yang sekarang sudah kering. Laguna yang kering ini menyisakan hewan-hewan laut seperti teripang dan bintang laut. Bang mengambil teripang dan menjelaskannya pada turis-turis asing yang belum pernah melihat teripang. Saya sendiri juga belum pernah melihat teripang hehe.

Mirip-mirip Raja Ampat ya
Mirip-mirip Raja Ampat ya
Mejeng di Koh Hong
Mejeng di Koh Hong

Kano pun kembali kami kayuh menuju Koh Hong. Kali ini tangan saya mulai kebas karena kecapean mengayuh kano, tapi semangat masih membara dan setelah mengayuh selama 20 menitan, kami kembali ke pantai di Koh Hong. Saya menyempatkan diri bermain ke pantai yang ternyata dihuni oleh banyak ikan-ikan kecil. Ikan-ikan kecil ini tampak terbiasa dengan manusia. Alih-alih takut dengan para turis yang berendam di sekitar pantai, ikan-ikan ini malah cuek dan bahkan mengerumuni turis yang sengaja memberikan serpihan2 roti. Sayang saya tidak bawa roti sehingga ikan-ikan yang mendekati saya tidak banyak. Sejam berlalu dan Koh Hong adalah destinasi terakhir dari tour kami. Bang segera memanggil turis-turis ke perahu dan kami segera berangkat kembali ke Krabi. Koh Hong benar-benar mewakili keindahan Thailand Selatan. Air laut yang hijau, lembah batu kapur, langit biru cerah dan senyum ramah penduduknya membuat tempat ini sangat sulit dilupakan.

Leave a Reply