Setelah beristirahat sejenak di Dorm Cave, saya pun iseng jalan-jalan sore sambil mencari makan di sekitaran Otogar. Ada banyak restoran di sekitar Goreme, maklum kota ini adalah kota turis. Sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya pada industri pariwisata yang semakin ‘booming’ sejak tahun 1990an. Harga makanan dan cinderamata pun lebih mahal dari kota-kota yang pernah saya kunjungi di Turki. Tapi harga yang mahal tidak mencegah saya untuk mencicipi makanan khas Goreme yaitu Testi Kebab.


Ketika berjalan di sekitar Otogar, saya menemukan sebuah restoran yang menjual Testi Kebab atau Pottery Kebab. Kebab yang dimasak dalam kendi tanah liat ini merupakan makanan yang menjadi favorit saya di Turki. Testi kebab disajikan dengan salad, pilaf dan juga roti. Cara makannya cukup unik. Pertama-tama kita harus membuka tutup kendi yang terbuat dari adonan roti. Kemudian kita bisa menuangkan kebab dari kendi ke piring kita. Daging ayam serta sayuran dan kuahnya kemudian kita santap dengan roti yang sudah tersedia. Rasanya mantap. Saya sampai mengunjungi restoran ini dua kali saking doyannya dengan Testi Kebab.
Setelah memuaskan perut dengan kebab, saya pun iseng berjalan-jalan di sekitaran Goreme. Malam pun tiba dan kota Goreme yang diterangi oleh lampu-lampu listrik menambah indah pemandangan. Saya sengaja berkelling kota dengan jalan kaki untuk menghibur mata dengan pemandangan yang indah ini. Rumah-rumah batu dan restoran yang bermandikan cahaya terang di kegelapan malam menjadi daya tarik sendiri. Selain berjalan sambil memotret pemandangan sekitar, saya juga mencari rute untuk berjalan-jalan keesokan harinya. Saya akan bangun pagi dan menikmati pemandangan balon udara di Goreme Sunset/Sunrise Point. Maklum, backpacker kere..ga sanggup naik ya nonton aja deh hahaha..