Basilica Cistern : Penampungan Air Romawi Kuno

Ketika pertama kali tiba di Istanbul, tujuan utama saya adalah Hagia Sophia yang megah dan dekat dengan hostel tempat saya menginap. Namun, ternyata ada tujuan lain yang hampir terlewatkan oleh saya, saking terpesonanya dengan Hagia Sophia, yaitu Basilica Cistern atau Yerebatan Sarayi (terj. Istana Tenggelam). Setelah mengunjungi Hagia Sophia, saya pun kebetulan melihat antrian turis memasuki bangunan tua yang ternyata adalah pintu masuk Basilica Cistern. Saya pun membeli tiket 20 Lira karena Istanbul Museum Pass tidak berlaku untuk mengunjungi tempat ini.

The serenity of the ancient cistern
The serenity of the ancient cistern
Tiang tiang nan menjulang
Tiang tiang nan menjulang

Basilica Cistern adalah tempat penampungan air bersih yang dibangun oleh Kaisar Justinian I sang penguasa Kekaisaran Byzantium. Kota Constantinople (nama lama Istanbul) walaupun terletak strategis namun memiliki masalah dalam penyediaan air bersih. Kaisar-kaisar Byzantium banyak membangun Aquaduct ( saluran air) dan Cistern ( penampungan air) di bawah kota Constantinople untuk menyediakan air yang cukup untuk kelangsungan hidup kotanya. Salah satunya adalah Basilica Cistern. Basilica Cistern dibangun dengan menggunakan tenaga 7000 budak pada abad ke 6. Penampungan air yang luasnya 9800 meter per segi ini disokong dengan 338 tiang yg terbuat dari marmer. Beberapa bagian dari tiang tersebut ternyata berasal dari sisa bangunan Romawi yang sudah tak terpakai lagi, seperti kepala Medusa.

Kepala Medusa
Kepala Medusa
Tiang bermotif air mata yang konon dibangun untuk menghormati budak budak yang membangun Basilica Cistern
Tiang bermotif air mata yang konon dibangun untuk menghormati budak budak yang membangun Basilica Cistern

Basilica Cistern merupakan bagian yang vital bagi ibukota kekaisaran Byzantium( Romawi Timur) namun setelah jatuh ke tangan Kesultanan Ottoman, Basilica Cistern dibiarkan terlantar dan terlupakan sampai ditemukan lagi oleh penduduk lokal yang penasaran ketika dia bisa mengambil ikan dari lubang yang ada di lantai rumahnya.

Ketika memasuki Basilica Cistern, kita akan dibuat takjub dengan tiang-tiang marmer berukuran besar memenuhi ruang Basilica Cistern yang luas dan agung. Lampu-lampu temaram  dan iringan musik klasik menambah misterius suasana. Kita dapat berjalan menyusuri platform kayu yang dibangun untuk menggantikan perahu sampan yang dulu digunakan untuk mengelilingi Basilica Cistern.Tempat penampungan air yang luas ini sekarang tidak lagi digunakan namun masih bisa menampung air yang cukup untuk ikan -ikan yang berenang bebas di dasar kolam.Permukaan tiang yang basah ketika disentuh semakin menekankan peranan tempat ini di masa lalu.Suasana sejuk nan misterius Basilica Cistern membuat betah para pengunjung apalagi di musim panas..cocok banget buat ngadem setelah muter-muter Istanbul.Kalau kita capek dan ingin menikmati Basilica Cistern lebih lama, kita bisa duduk dan memesan minuman di kafe yg tak jauh dari pintu keluar.Lumayan juga, ngadem dan ngopi sambil menikmati musik dan pemandangan yang indah.

Just me chilling out
Just me chilling out
Platform untuk berjalan menikmati  Basilica Cistern
Platform untuk berjalan menikmati Basilica Cistern

Things you should not miss : Tiang Medusa dan Tiang bermotif air mata

Entrance Ticket : 20Lira

Opening Hours : 09:00-18:30

How to get there : Basilica Cistern bisa  dicapai dengan Tram 1 Baciglar- Kabatas, turun di Station Sultanahmet dan jalan menuju Hagia Sophia.Kalau tinggal di daerah Sultanahmet, cukup jalan kaki saja menuju Hagia Sophia. Dari Hagia Sophia cuma 5 menit jalan kaki ke Basilica Cistern.

Leave a Reply