Tiba di negara dan kota yang asing bagi kita tentu saja kadang menimbulkan perasaan cemas dan tidak nyaman. Itulah yang pertama saya pikirkan sebelum sampai di Turki.Apa aman naik kendaraan umum? Apa gampang bawa tas yg berat sambil nyari alamat hostel? Apa mendingan naek taksi aja ya? Tapi setelah sampai di Turki ternyata transportasi publiknya nyaman dan sangat aman. Pemerintah Turki amat memperhatikan kepentingan publik terutama masalah transportasi. Tram, Metro (kereta cepat seperti MRT di Singapura), bis, dolmus, ferry dan berbagai transportasi umum lainnya disediakan untuk kemudahan penduduk dan turis.
Ketika sampai di Ataturk International Airport, saya langsung menuju Metro untuk melanjutkan perjalanan ke Sultanahmet,tempat saya menginap untuk beberapa hari. Tidak sulit untuk menemukan dimana Metro menuju pusat kota, kita hanya mengikuti papan petunjuk yang cukup jelas terpampang setelah kita keluar dari imigrasi. Untuk mencapai Sultanahmet, kita dapat menumpang Metro menuju Zeytinburnu dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan Tram menuju Sultanahmet. Transportasi umum seperti Tram dan Metro dapat dibayar dengan menggunakan Istanbulkart atau token. Token dapat dibeli di mesin otomatis (Jetonmatik) yang biasanya tersedia dekat Metro atau Tram station. Untuk mencapai Sultanahmet kita harus membeli dua token (satu token seharga 4 Lira), satu token untuk naik Metro menuju Zeytinburnu dan satu lagi untuk tram menuju Sultanahmet dari Zeytinburnu.
Jika anda mendarat di Sabiha Gokcen, jangan kecewa karena sebenarnya akses menuju Sultanahmet dan Taksim pun mudah. Jika anda tinggal di Sultanahmet, anda bisa menumpang bis Havas yang selalu parkir di luar Airport dan menumpang bis tujuan Taksim atau Kadikoy. Jika anda memilih bis tujuan Taksim, anda akan sampai di Taksim Square dan kemudian anda bisa naik furnicular menuju Kabatas dan dari Kabatas anda bisa naik Tram 1 menuju Sultanahmet.Jika anda memilih bis tujuan Kadikoy, sesampainya di Kadikoy, anda bisa menumpang ferry Kadikoy-Eminonu selama 20menit dan kemudian sesampainya di Eminonu, anda bisa naik Tram1 menuju Sultanahmet. Saya lebih suka menumpang bis menuju Kadikoy karena jarak tempuh bis Havas yang lebih singkat menuju Kadikoy dibandingkan bis Havas menuju Taksim.Jadwal bis Havas dapat anda liat di sini
Daerah kota tua Istanbul ( Sultanahmet area) sangat kaya dengan sejarah dan destinasi turis. Hagia Sophia, Basilica Cistern, Blue Mosque dan destinasi lainnya dapat dicapai dengan jalan kaki atau tram jika kita tinggal di daerah Sultanahmet. Untuk mencapai daerah yang cukup jauh dari Sultanahmet seperti Taksim Square, kita dapat naik tram (T1 Baciglar – Kabatas). Tarif Tram atau Metro ditentukan flat sekali naik sehingga destinasi yang jauh atau dekat pun tarifnya sama. Kita tak perlu menunggu lama naik Metro / Tram, biasanya tram datang tiap 5-10 menit atau lebih cepat pada jam sibuk.
Istanbul adalah satu-satunya kota di dunia yang terletak di antara dua benua ( Eropa dan Asia). Bagian Eropa dan Asia dipisahkan oleh selat Bosphorus yg dan dihubungkan oleh beberapa jembatan. Namun, kita masih bisa menyebrang selat Bosphorus dengan menggunakan Ferry. Ferry menuju bagian Asia terletak di Kabatas dan Eminonu dan akan tiba di Uskudar atau Kadikoy (bagian Asia dari Istanbul). Tarif sekali menyebrang dengan Ferry bervariasi tergantung dari perusahaan yg mengoperasikan kapal. Saya membayar sekitar 2 Lira dengan menggunakan Istanbulkart.Dengan Ferry ini kita bisa menikmati pengalaman berpindah benua hanya dalam waktu 15 menit saja.
Selain mode transportasi di atas, kita juga bisa naik bis menuju tempat-tempat wisata di Istanbul. Pemerintah Istanbul telah menambah armada bis yang modern sebagai ganti bis-bis lama yang mulai ditinggalkan. Bis baru ini dilengkapi dengan layar LCD dan speaker yang akan memberitahukan pemberhentian berikutnya sehingga kita tidak perlu takut kelewatan tujuan kita. Bis juga selalu berhenti di halte dan frekuensi bis cukup sering dan dapat diandalkan.Tentu saja kita perlu menggunakan Istanbulkart untuk naik bis ini.
UPDATE NEWS!
Ataturk Airport (IST) akan segera ditutup pada pertengahan 2019 dan sebagai gantinya penerbangan internasional dan domestik menuju Istanbul akan dilayani oleh Bandara Sabiha Gokcen (SAW) dan Istanbul Airport (ISL). Istanbul Airport adalah bandara terbesar di Turki sekarang dan dibangun dengan konsep modern untuk menggantikan IST yang konon tak lagi mampu menampung ramainya pesawat manca negara yang mampir ke Istanbul. Nah..walaupun bandara ini keren mentereng, lokasinya cukup jauh dari Sultanahmed, tempat turis biasanya tinggal. Jarak antara Sultanahmed dan ISL sekitar 43 km dan memakan waktu kurang lebih satu jam dengan mobil. Bayangkan dengan IST yang hanya 19 km saja dari Sultanahmed dan tentu saja dilayani oleh tram dan metro. Namun jangan khawatir, ada caranya menuju ISL dari/ke Sultanahmed dengan mudah.
- Ketika mendarat di ISL anda tinggal mencari bis HAVAIST yang ada di luar airport. Bis ini memiliki berbagai tujuan di Istanbul namun tujuan paling dekat dengan Sultanahmet adalah Yenikapi IDO atau pelabuhan Yenikapi. Tarif dari ISL menuju Yenikapi IDO adalah 18 Lira dan pembayaran hanya dapat dilakukan dengan menggunakan Istanbulkart. Perjalanan dari ISL menuju Yenikapi IDO menempuh waktu kurang lebih 90 menit.
- Sesampainya di Yenikapi, anda bisa mencari stasiun Yenikapi Marmaray Line. Marmaray Line adalah jalur kereta api yang menghubungkan Istanbul bagian Asia dan Istanbul bagian Eropa. Marmaray line menghubungkan stasiun Yenikapi dengan stasiun Sirkeci, yang terhubung dengan tram 1 Baciglar-Kabatas. Anda tinggal menumpang Marmaray Line menuju stasiun Sirkeci dan kemudian melanjutkan naik Tram tujuan Baciglar dan turun di tram station Sultanahmet. Cukup mudah kan? Untuk jalur sebaliknya anda tinggal mengikuti petunjuk diatas dari arah Sultanahmet menuju ISL.
- Jadwal dan tempat perhentian bis HAVAIST dapat dilihat di sini.
Istanbulkart adalah koentji, hahaha