Selcuk, House of Virgin Mary : Berkunjung ke Rumah Sang Bunda

Waktu itu pukul sepuluh pagi dan saya baru saja menyewa sebuah motor bebek Italia untuk berkunjung ke Rumah Bunda Maria. Saya sengaja menyewa motor karena tidak ada transportasi umum menuju Rumah Bunda Maria. Naik taksi biayanya 60 Lira dan bagi saya ini terlalu mahal. Akhirnya saya pun tancap gas menuju Rumah Bunda Maria yang letaknya di Gunung Bulbul (Bulbul Dagi-bahasa Turki). Perjalanan menuju Rumah Bunda Maria tidaklah lama hanya sekitar 20 menit dengan sepeda motor. Saya juga sempat melewati pintu masuk kota kuno Ephesus yang sudah ramai dikunjungi oleh turis-turis yang tiba dengan bis-bis berukuran besar. Setelah melewati pintu masuk Ephesus, kita juga akan melewati patung Bunda Maria di tepi jalan yang tampak seolah menyambut kita ke rumahnya. Saya pun berhenti sebentar untuk berfoto dengan patung ini.Ketika tiba, saya harus membayar masuk ke Taman Rumah Bunda Maria (Meryemana Kultur Parki) dan kemudian saya bisa masuk mengunjungi rumah tersebut.

Patung Bunda Maria di tepi jalan menuju Rumah Bunda Maria
Patung Bunda Maria di tepi jalan menuju Rumah Bunda Maria
Pengunjung-pengunjung yang ramai mengunjungi Rumah Bunda Maria
Pengunjung-pengunjung yang ramai mengunjungi Rumah Bunda Maria
Kolam Baptis ??
Kolam Baptis ??

Menurut Injil Yohanes, ketika Yesus disalib, dia menitipkan ibuNya kepada murid kesayanganNya yaitu Yohanes dan Yohanes sejak saat itu merawat Bunda Maria dan menerimanya dalam rumahnya. Ketika keadaan menjadi buruk untuk para penganut kristen di Yerusalem, Yohanes membawa Bunda Maria jauh ke Ephesus dan tinggal disana sampai akhir hayatnya.Pada abad ke 17 ,seorang biarawati Jerman bernama Anne Catherine Emmerich yang banyak mengalami penglihatan mengenai kehidupan Yesus Kristus dan Bunda Maria mendapatkan suatu penglihatan mengenai tempat Bunda Maria tinggal setelah Kristus disalibkan . Emmerich menyebutkan bahwa Yohanes membangun suatu rumah batu di luar kota Ephesus di atas sebuah gunung. Emmerich menceritakan penglihatannya ini kepada seorang penulis yang bernama Clemens von Brentano. Emmerich yang seumur hidup sakit-sakitan dan tidak pernah meninggalkan Jerman ini menjelaskan secara detail bagaimana rupa rumah tersebut. Tergerak oleh penglihatan Emmerich,sebuah tim peneliti segera pergi kesana dan menemukan sebuah rumah kuno yang sesuai dengan penggambaran Emmerich. Rumah ini ternyata telah dianggap bangunan suci oleh para penduduk lokal kristen yang merupakan keturunan para orang kristen mula-mula di Ephesus. Penduduk lokal ini merayakan Hari Kenaikan Bunda Maria pada setiap tanggal 15 Agustus. Walaupun bangunan rumah ini berasal dari abad ke 6, tapi fondasi bangunannya berasal dari abad pertama. Diyakini bahwa Bunda Maria memang pernah benar-benar tinggal di sini.Walaupun Gereja Katolik belum pernah menyatakan tempat ini adalah benar-benar Rumah Bunda Maria, beberapa Paus pernah datang berkunjung dan mengadakan Misa di sini, salah satunya adalah Paus Benedictus XVI. Rumah Bunda Maria juga masih merupakan tempat ibadah. Kita dapat mengikuti Misa yang diadakan setiap hari Minggu pukul 10:30. Misa khusus juga diadakan pada peringatan hari Terangkatnya Bunda Maria Ke Surga (Anunciation) yang jatuh pada tanggal 15 Agustus setiap tahunnya.

Patung Bunda Maria
Patung Bunda Maria
Tembok dan permohonan doa
Tembok dan permohonan doa
Sumber Air Suci
Sumber Air Suci
Lilin
Lilin
Rumah Bunda Maria
Rumah Bunda Maria
Spring of Holy Water
Spring of Holy Water
House of Virgin Mary
House of Virgin Mary

Ketika sampai di Rumah Bunda Maria, saya langsung melihat bangunan batu sederhana yang dijaga oleh beberapa biarawati. Banyak orang yang datang untuk berziarah mengantri untuk masuk ke dalam Rumah Bunda Maria. Kita tidak boleh mengambil foto ketika berada di dalamnya. Ruang dalam hanya diperuntukkan untuk berdoa dan berkunjung. Saya pun masuk ke dalam dan berdoa. Kita dapat melihat sebuah altar dengan patung Bunda Maria dan alkitab dengan bahasa Turki yang terbuka pada kitab Injil Yohanes pasal 19. Beberapa pengunjung tampak khusuk berdoa di tempat yang dikunjungi oleh umat kristen dan juga muslim. Saya melihat beberapa wanita muslim yang masuk untuk berziarah. Ketika keluar dari bangunan rumah, kita dapat menuruni tangga yang mengarah ke sumber air yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit dan memberikan kesuburan. Saya pun segera mengisi botol minum saya dan meminumnya. Banyak orang yang menulis doa di atas secarik kertas dan mengikatnya di tembok dekat sumber air ini. Dipercaya bahwa doa yang dituliskan di kertas ini akan dikabulkan. Saya menghabiskan waktu cukup lama di tempat ini. Duduk diam dan menikmati keteduhan tempat yang asri ini, jauh dari ramainya Ephesus yang dikunjungi oleh rombongan turis. Saya pun membayangkan mungkin alasan Bunda Maria tinggal di tempat yang cukup jauh dari keramaian Ephesus di zaman dulu adalah ketenangan tempat ini. Ketenangan yang membuat kita semakin merasa dekat dengan Sang Khalik. Sang Putera yang telah pergi namun selalu beserta kita dalam bimbingan dan ajaranNya.

Things you should not miss : Rumah Bunda Maria (obviously), Holy Spring, datanglah pada Misa yang diadakan setiap hari Minggu jam 10:30 pagi.

Entrance Ticket : 15 Lira

Opening Hours : 08:00-19:00

How to get there :

1. Naik taksi khusus yang berwarna kuning di Otogar Selcuk (60 Lira pp). Supir taksi akan menunggu selama kita berziarah.

2. Ikut Day Tour yang sudah termasuk mengunjungi Ephesus.

3. Naik motor sendiri. Ikuti arah menuju pintu masuk Ephesus (upper gate) dan ikuti jalan menuju Rumah Bunda Maria (Meryemana Evi).

One comment

Leave a Reply